Kota Lanzhou, Ibu Kota Provinsi Gansu, China tengah membangun merek untuk budaya mereka atau culture brand. Culture brand ini selanjutnya dikomunikasikan dengan satu bahasa yang sama untuk seluruh masyarakat dunia, yakni makanan. Jika Jepang memiliki Sushi, Italia mempunyai Pizza, India punya Kari, Indonesia punya Rendang, Jerman punya kue Black Forest, di Kota Lanzhou terdapat Lanzhou Beef Noodles. Dan, pemerintah China, khususnya pemerintah Provinsi Gansu terus berupaya memperkenalkan Lanzhou Beef Noodles ke masyarakat dunia dan membuat makanan ini populer.
Lanzhou Beef Noodles sendiri punya sejarah yang panjang. Perjalanan kudapan mie (lamian) berkuah kaldu dengan potongan daging sapi ini dimulai di akhir era Dinasti Qing atau sekitar 112 tahun lalu. Sejak saat itu, Ma Baozi dari Suku Hui mempopulerkan budaya memakan mie di pagi hari dan menjadi orang pertama yang menciptakan Lanzhou Beef Noodle.
“Kami ingin Lanzhou Beef Noodles menjadi culture brand dari Kota Lanzhou. Makanan ini bukan sekadar camilan lokal, tetapi symbol dari Kota Lanzhou. Kami punya sejarah dan filosofi yang mendalam terhadap makanan ini. Ini adalah budaya kami sejak lama dan akan kami buat mendunia. Saat ini, baru sekitar 40 negara kami jajaki,” ujar Su Yong, Director of International Communication Office of Lanzhou the CPC.
Dari sini, Publicity Ministry Kota Lanzhou bekerja sama dengan perusahaan media Xinhua net cabang Lanzhou menggelar acara A Tour of Exploring Lanzhou Beef Noodles bersama media dari berbagai negara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Singapura, Myanmar, Azerbaijan, Georgia, Armenia, dan Rusia. Seluruh perwakilan dari setiap negara pun diajak mengeksplorasi budaya Lanzhou Beef Noodles, mulai dari sejarah, cara membuat, sekolah untuk para koki, hingga menikmati langsung Lanzhou Beef Noodles dari lima restoran Lanzhou Beef Noodles terkenal di sana.
“Dalam hal ini, pemerintah sangat mendukung apa yang dilakukan oleh para pebisnis Lanzhou Beef Noodles. Kami senang ada group besar seperti Oriental Palace Food Co., Ltd yang telah menjajakan Lanzhou Beef Noodles ke berbagai negara di dunia. Bersama dengan pemerintah, pebisnis dan asosiasi Lanzhou Beef Noodles, kami akan membuat culture brand dari kota Lanzhou ini mendunia,” jelas Su Yong.
Menurutnya, pasar makanan masih sangat terbuka untuk mereka di seluruh dunia. Di Lanzhou saja, meski beef noodles ini sangat populer tapi mereka baru mengambil 10% dari pasar makanan di sana. Begitu di pasar internasional. Masih sangat besar pasar yang ingin mereka bidik. Untuk saat ini, baru sekitar Amerika dan Australia Lanzhou Beef Noodles banyak dijual oleh para pengusaha.
“Kami optimistis untuk merambah pasar luar negeri karena salah satu dari pengusaha di sini sudah berhasil memasarkan Lanzhou Beef Noodles di luar negeri. Kami berharap Lanzhou Beef Noodles bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan Kota Lanzhou, Provinsi Gansu dan China. Kami ingin Lanzhou Beef Noodles punya merek sekuat KFC atau pun McDonald’s,” tutup Su Yong.
Editor: Sigit Kurniawan