Tren pembiayaan digital tengah menjadi sorotan. Layanan ini memang memudahkan proses kredit masyarakat, sehingga mempermudah kegiatan konsumsi. Namun nyatanya, banyak pengguna yang masih ragu untuk menggunakan sistem kredit digital sebagai solusi keuangannya.
Empat tahun berkiprah di industri keuangan digital mendorong startup pembiayaan pendidikan CICIL memiliki target baru. Yaitu meningkatkan kepercayaan penggunanya. Startup ini baru saja meluncurkan kampanye #LebihPercaya untuk meningkatkan kepercayaan pengguna untuk mengatasi masalah pembiayaan pendidikan, terutama para mahasiswa yang ingin bersikap mandiri.
“Sebagai startup yang secara khusus menargetkan mahasiswa untuk solusi pembiayaan pendidikan, CICIL terus berupaya untuk membangun kepercayaan mereka agar yakin untuk melanjutkan pendidikannya dengan jalan yang mandiri. Melalui kampanye ini, kami ingin mengurangi kekhawatiran mereka terhadap biaya pendidikan dan pemenuhan kebutuhan pendidikan,” kata Edward Widjonarko, Co-Founder dan CEO CICIL.
Ide kampanye iberasal dari data Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti). Survei ini mengatakan selama pandemi COVID-19, ada 47% mahasiswa yang membutuhkan subsidi kuota internet untuk pemenuhan kuliah daring dan 21% mahasiswa yang terkendala pembiayaan kuliah. Belum lagi permasalahan semakin terbatasnya sarana pengembangan keterampilan non-akademis.
“Untuk itulah di kampanye ini, CICIL memberikan potongan biaya untuk memenuhi kebutuhan kuliah sekaligus menyusun program webinar dan pelatihan daring gratis untuk mahasiswa agar dapat memenuhi kebutuhan pelatihan soft skillnya,” lanjut Edward.
Edward menargetkan tidak hanya kepercayaan pengguna lama, tapi juga dapat mengundang pengguna baru dengan harapan semakin terbukanya akses pendidikan tinggi di Indonesia.
Setelah empat tahun beroperasi, CICIL telah menyalurkan lebih dari 67 ribu pembiayaan senilai total Rp 171 miliar kepada mahasiswa dan institusi pendidikan. Kini, layanan pembiayaan ini sudah tersebar ke 250 institusi pendidikan di 54 kota.
“Pada dasarnya, kami memiliki empat produk pembiayaan yang fokus untuk mendukung pedidikan. Di antaranya CICIL Uang Kuliah, CICIL Barang, CICIL Jobs, dan pembiayaan untuk institusi pendidikan,” jelas Edward.
Editor: Ramadhan Triwijanarko