Mercedes-Benz mengumumkan jalinan kerja sama dengan Luminar, pengembang teknologi sensor lidar asal Amerika Serikat. Produsen kendaraan asal Jerman itu juga turut membeli sebagian saham dari perusahaan teknologi yang berbasis di Orlando, Florida tersebut. Total saham yang mereka beli diperkirakan mencapai US$ 20,2 juta atau kurang dari 1% kepemilikan Luminar.
Teknologi lidar merupakan kependekan dari Light Detection and Ranging, atau sensor penginderaan memakai cahaya berupa laser untuk menentukan jarak objek di sekitarnya. Nantinya, Mercedes-Benz akan menempatkan teknologi lidar tersebut pada lini kendaraan buatannya sehingga bisa menjalankan sejumlah fitur mobil otonom.
Kemampuan teknologi lidar untuk memindai objek dan mengukur jarak menjadi kunci bagi pengembangan mobil otonom di masa depan, yang mungkin akan dilakukan Mercedes-Benz. Lidar akan membantu pengguna atau sistem elektronik mobil tersebut untuk mengenali objek lain seperti pejalan kaki, pesepeda, hingga kendaraan lainnya.
“Luminar adalah penambahan sempurna bagi sederet rekanan papan atas yang selalu menghadirkan teknologi mutakhir. Saya merasa yakin kerja sama ini akan meningkatkan ambisi dan membuka berbagai kemungkinan di masa depan. Kolaborasi adalah salah satu kunci penting dalam strategi bisnis Mercedes-Benz,” kata Markus Schaefer, Chief Technology Officer Mercedes-Benz AG dalam keterangan resminya.
Sayangnya, Mercedes-Benz tidak memberikan keterangan lebih jauh mengenai perkiraan waktu penggunaan teknologi lidar untuk dipakai oleh mobil buatannya. Dilansir dari laman The Verge, pabrikan tersebut juga belum mau menerangkan fitur mobil otonom seperti apa yang mungkin didapatkan oleh konsumen kendaraan mereka di masa depan.
Sementara itu, mengutip laman Car and Driver, Mercedes-Benz sudah mendapat izin untuk pengembangan sistem berkendara otonom level tiga berbekal teknologi lidar dalam kendaraan buatannya. Hanya saja, fitur tersebut hanya ditawarkan untuk pelanggan mobil buatan Mercedes-Benz di Jerman dan belum akan diberikan kepada konsumen di negara lain.
Teknologi berkendara mobil otonom level tiga membuat pengemudinya dapat melepas kendali kendaraan, dalam rentang jalan yang sudah diperkirakan. Namun, pengendara harus siap mengambil kendali dalam kondisi tertentu sesuai peringatan yang dikeluarkan sistem. Situasi tersebut antara lain jika muncul potensi benturan dengan kendaraan di sekitar, atau saat mobil tersebut harus berpindah jalur.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz