PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melaksanakan Penawaran Umum Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2018 serta Obligasi Subordinasi III Bank CIMB Niaga Tahun 2018 di Jakarta, Senin (15/10/2018). Acara tersebut diselenggarakan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas perseroan kepada publik, khususnya para pemegang saham.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I dengan nilai pokok Rp 500 miliar menjadi bagian dari Penawaran Umum Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga dengan target dana Rp 4 triliun. Adapun dana yang diperoleh setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis CIMB Niaga Syariah (Unit Usaha Syariah CIMB Niaga), utamanya untuk penyaluran pembiayaan syariah. Sukuk tersebut ditawarkan dengan tenor 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun.
”Berbekal kinerja positif yang terus dihasilkan CIMB Niaga Syariah dan peringkat idAAA(sy) yang disematkan PT Pemeringkat Efek Indonesia kepada Sukuk Mudharabah CIMB Niaga, kami berharap pasar akan menyambut baik aksi korporasi ini. Selain untuk alternatif pendanaan, kami juga ingin terus meningkatkan awareness CIMB Niaga Syariah kepada masyarakat luas di Tanah Air,” kata Tigor.
Adapun Obligasi Subordinasi III Bank CIMB Niaga Tahun 2018 diterbitkan dengan nilai pokok Rp 100 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan strategi perseroan untuk memperpanjang tenor pendanaan hingga 5 sampai 7 tahun. Selain itu, inisiatif ini juga untuk memenuhi POJK Nomor 14/POJK.03/2017 terkait Rencana Aksi (Recovery Plan) guna menjaga ketahanan permodalan serta mendukung pertumbuhan kredit.
Dalam penerbitan Sukuk dan Obligasi Subordinasi ini, CIMB Niaga menunjuk tiga perusahaan sebagai penjamin emisi yaitu PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan Sucor Sekuritas. Bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Permata Tbk. Perseroan menjadwalkan masa bookbuilding Sukuk dan Obligasi Subordinasi tersebut pada 15-26 Oktober 2018 dan penjatahan pada 13 November 2018. Adapun pencatatan di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 16 November 2018.