Sukses Jual Properti Online, Ciputra Group Terima MSB Appreciations dari MarkPlus, Inc.

marketeers article

Hampir semua industri terdampak oleh pandemi COVID-19. Termasuk, industri properti yang pasarnya melemah karena orang menahan pembelian properti. Hampir di semua wilayah yang menjadi pusat pengembangan proyek properti terjadi penurunan permintaan yang signifikan.

Pelemahan ini melanda di semua segmen, baik bawah, menengah, dan atas. Tidak hanya itu, dilihat dari karakter pembeli, yakni end user dan investor pun mengalami penurunan permintaan. Menurut Indonesia Property Watch (IPW) Advisory Group, selama pandemi ini industri properti anjlok hingga 60% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. 

Namun, tidak semua pemain di industri ini menyerah pada kondisi seperti saat ini.  Ciputra Group, salah satu pemain properti terbesar, di Indonesia justru berhasil memanfaatkan momentum ini untuk meraih peluang baru. Tidak hanya itu, grup ini bahkan sukses menorehkan penjualan yang cukup menggembirakan.  

Menariknya, penjualan ini dilakukan secara online yang bisa dikatakan masih jarang dilakukan pemain lain di industri ini. Strategi penjualan online ini merupakan reaksi cepat dari Ciputra Group setelah adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Pada masa pandemi ini, Ciputra Group sukses memasarkan secara online salah satu proyek propertinya, Citra Maja Raya secara gemilang. Hanya dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, Citra Maja Raya berhasil terjual hingga 516 unit dengan nilai penjualan mencapai Rp 130 miliar.  

“Kesuksesan ini berkat penerapan sistem online yang adaptif pada situasi pandemi COVID-19 ini. Adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar membuat konsumen terbatasi ruang geraknya. Sehingga, tida ada pilihan lain untuk memasarkan produk kami secara online,” ungkap Yance Onggo, Marketing Director  PT Ciputra Residence.

Ia melanjutkan, bentukan konsumen di industri properti itu modelnya seperti piramida. Pada puncak piramida adalah segmen high-end, tengah adalah medium, dan terbesar di paling bawah adalah segmen low-end. Pada kondisi seperti ini, permintaan dari end user yang memang butuh properti di segmen medium to low  masih ada.  

“Konsumen yang memang membutuhkan rumah akan tetap berupaya mencari rumah. Sedangkan konsumen dari kelompok investor yang membeli karena ingin berinvestasi cenderung menahan pembelian,” terang Yance.  

Ia menambahkan, meski terjadi penurunan pasar, antusiasme konsumen pada proyek properti Ciputra masih tetap ada. Hal ini terlihat dari jumlah call in dan walk in ke Ciputra Residence, khususnya pada Citra Maja Raya yang relatif stabil.  “Lead data kami bisa mencapai 3000-6000 per bulan. Kemudian, kunjungan ke website kami bisa mencapai 30 ribu per bulan. Inilah yang kemudian mendorong kami  untuk menggelar penjualan rumah untuk Citra Maja Raya secara online,” terangnya.

Berkat kejelian dan kegesitan Ciputra Group ini, MarkPlus, Inc. memberikan Marketing Sustainability Brand Appreciations kepada Ciputra Group.

    Related