Cita Tenun Indonesia Kembali Hadir di JF3, Angkat Beragam Jenis Tenun
Summarecon Group dan Cita Tenun Indonesia kembali mempersembahkan tajuk presentasi Jalinan Lungsi Pakan pada perhelatan JF3 Fashion Festival 2024 di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, sebagai bentuk kepedulian pada wastra Tenun.
Pada JF3 2024, Cita Tenun Indonesia mengangkat beragam jenis Tenun dengan teknik pembuatan dan karakteristik berbeda. Desainer mode Andreas Odang, Eridani, Hian Tjen, Sherlyta Puspa Lestari serta Zico Halim dan Margaretha Novianty dari label Tangan Privé ditunjuk untuk memaparkan tafsiran partikular akan keindahan karakteristik kain Tenun tersebut dalam wujud busana modern.
Sjamsidar Isa, Pengurus Cita Tenun Indonesia menyampaikan penamaan Jalinan Lungsi Pakan mengacu pada filsafat umum pembuatan kain Tenun, yaitu kegiatan menyelipkan Pakan, benang yang digerakkan secara horizontal, terhadap Lungsil, yaitu benang diam yang terbentang vertikal pada alat Tenun.
BACA JUGA: Tips Menentukan DNA Brand Saat Memulai Bisnis Fashion Bagi Pemula
“Dari teknik dasar tersebut, tercipta beragam jenis Tenun seperti Tenun Datar, Tenun Songket, Tenun Ikat dan Tenun Sobi yang sore ini ditampilkan lewat interpretasi kontemporer oleh lima desainer dan label mode terpilih,” ujarnya dalam acara Press Conference JF3 2024 yang berlangsung di Gafoy, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jumat (26/7/2024).
Tenun Datar dengan salah satu jenisnya, yaitu Tenun Sabuk Anteng Lombok dari Nusa Tenggara Barat yang diolah pemenang kompetisi desain Next Young Promising Designer 2019, Sherlyta Puspa Lestari, menjadi koleksi busana feminin untuk label besutannya BySherlita dengan judul Roemah Noesantara: Lombok di JF3 2024.
Lalu, Tenun Sabuk Anteng Lombok yang digunakan pada pagelaran ini, dihias dengan teknik Songket sederhana pada bagian Lungsi. Tenun Songket merupakan jenis Tenun yang memiliki ciri fisik timbul atau berdimensi.
Tenun Songket yang dipamerkan pada Jalinan Lungsi Pakan 2024 berasal dari Kabupaten Klungkung, Bali dan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kedua jenis Tenun Songket yang dibawakan dalam gelaran ini memiliki desain exquisite dan detail rumit serta membutuhkan keahlian khusus dan waktu pembuatan yang cukup panjang, sehingga layak dimasukkan ke dalam kategori barang mewah atau luxury goods.
Tenun Songket Bali diolah desainer Andreas Odang menjadi koleksi bernapas romantis berjudul Rhapsody Geometry. Sementara itu, Tenun Songket Sambas atau Tenun Lunggi dengan motif rancangan desainer tekstil Ratna Panggabean dikreasikan oleh perancang busana Hian Tjen untuk JF3 2024 lewat teknik potong, draping dan corsetry di bawah tajuk Pitarah.
Sementara itu, Tenun Ikat dengan motif-motif bernama To Ado Re, Gmode Mabunga dan Sung Sung tersebut digarap menjadi koleksi dekonstruksi-asimetri oleh Zico Halim dan Margaretha Novianty untuk lini khusus dari label Tangan, Tangan Privé di JF3 2024 ini.
BACA JUGA: HINT Kenalkan Parfum Fabrics Series yang Terinspirasi dari Dunia Fashion
Tenun Sobi adalah jenis Tenun yang unik karena motifnya hanya terlihat di bagian depan kain, sedangkan bagian belakang polos tanpa motif. Tenun Sobi yang dihadirkan pada presentasi ini berasal dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dan diolah desainer Eridani menjadi koleksi sarat kesan jukstaposisi maskulin-feminin halus lewat aksen struktur dan draperi berjudul Mae Muna untuk labelnya, Eri di JF3 2024 ini.
Jalinan Lungsi Pakan merupakan judul presentasi pagelaran mode kolaboratif yang telah berjalan sejak tahun 2012 dengan melibatkan berbagai perancang busana senior, desainer muda serta label mode yang memiliki beragam garis rancang dan penggemar setia. Tujuan adanya pemilihan desainer bersifat komprehensif ini adalah agar terus meluasnya stakeholder Tenun lewat bermacam interpretasi dan estetika.
Editor: Ranto Rajagukguk