Citi Global Perspectives & Solutions (Citi GPS) baru-baru ini meluncurkan laporan terbarunya bertajuk “Cross Border Payments 24×7: Faster, Simpler, Smarter,” yang menyoroti perubahan besar dalam sistem pembayaran lintas negara. Laporan ini berfokus pada perkembangan inovasi dan tantangan yang dihadapi industri pembayaran global di tengah pertumbuhan pesat arus kas antarnegara.
Dilansir dari laman resmi Citigroup, Pertumbuhan teknologi dan kebutuhan akan transaksi global yang lebih efisien mendorong evolusi ini. Berdasarkan survei Citi Treasury and Trade Solutions (TTS) terhadap sekitar 100 lembaga keuangan global, termasuk bank, perusahaan teknologi keuangan (FinTech), dan asuransi, laporan ini menemukan bahwa perubahan kebutuhan nasabah dan perkembangan regulasi menjadi faktor pendorong utama.
BACA JUGA: Kredivo-MRT Jakarta Hadirkan Metode Pembayaran Paylater
Citi TTS sendiri adalah bagian dari Citi Services yang memproses hampir US$ 5 triliun transaksi setiap hari untuk 19.000 klien di 180 pasar. Laporan tersebut menggarisbawahi pentingnya fleksibilitas dalam sistem perbankan, yang mana dua pertiga dari responden menyatakan permintaan akan metode pembayaran alternatif yang lebih efisien.
Menghadirkan layanan operasional yang aktif selama 24 jam setiap hari juga menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan bagi banyak lembaga keuangan.
BACA JUGA: Transaksinya Rp 4.800 Triliun, Kopra by Mandiri Jadi Market Leader Pembayaran Digital
“Pembayaran lintas negara yang dapat diakses kapan saja merupakan langkah penting menuju integrasi ekonomi global yang lebih cepat dan efisien,” demikian tertulis dalam laman resmi Citigroup, dikutip pada Selasa (29/10/2024).
Seiring dengan upaya globalisasi, FinTech diperkirakan memainkan peran yang makin besar, dengan 38% responden dari sektor ini mengantisipasi bahwa mereka dapat meraih pangsa pasar pembayaran lintas negara sebesar 5-10% dalam beberapa tahun mendatang.
Kemajuan seperti ISO 20022, standar pembayaran baru, diharapkan mampu mengurangi fragmentasi standar yang saat ini ada, sehingga meningkatkan kelancaran transaksi lintas negara melalui data yang lebih terstruktur dan kaya. Standar ini juga dinilai akan memperkuat kemampuan analitik yang dapat menguntungkan seluruh pelaku pasar.
Citi GPS juga menyoroti peta jalan G20 untuk menjadikan pembayaran lintas negara lebih murah, cepat, dan mudah diakses. Laporan tersebut menyoroti bahwa perubahan ini tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga memperkuat ekosistem keuangan global yang lebih inklusif.
Pembaruan dan inovasi ini mencerminkan kebutuhan akan kecepatan dan keamanan transaksi dalam ekosistem keuangan saat ini. Dengan infrastruktur yang makin solid, diharapkan pembayaran lintas negara akan kian mendukung pertumbuhan ekonomi global, menciptakan sinergi antara kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat.