Di tengah perekonomian yang melambat akibat pandemi dan ketidakpastian global, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,6 Triliun pada tahun 2020. Citi Indonesia melaporkan rasio kinerja yang memuaskan, yaitu Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) sebesar masing-masing sebesar 15% and 4%.
Kondisi likuiditas Citi Indonesia sangat baik dengan Lending to Deposit Ratio (LDR) sebesar 65,8%. Hal ini didukung oleh simpanan yang tumbuh sebesar 8%. Dengan menerapkan asas kehati-hatian dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, Citi Indonesia berhasil memperbaiki rasio Gross NPL menjadi 1,6% dari 2,4% pada tahun sebelumnya.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citi Indonesia per 31 Desember 2020 adalah 28.3%, meningkat dari 26,7% untuk periode yang sama tahun sebelumnya.
“Di tengah ketidakpastian, kami berkomitmen menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal. Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami. Dengan penekanan yang kuat pada manajemen risiko, kami akan terus melayani dengan tetap pruden di masa-masa penuh tantangan ini,” ujar CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi seperti dikutip dari keterangan resmi Citi Indonesia.
Dari lini retail banking, Citi Indonesia telah meluncurkan distribusi sejumlah varian produk reksa dana dan obligasi baru, melengkapi lini produk yang komprehensif untuk berbagai kebutuhan investasi nasabah. Salah satu produk inovatif hasil kerja sama Citi Indonesia dengan salah satu rekan manajer investasi memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui dana hibah untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan membantu penanggulangan COVID 19.
Dari digital banking, perusahaan fokus memperbaiki kinerja Citi Mobile App, baik dari segi fitur maupun pengalaman nasabah. “Pada tahun 2020, kami menghadirkan tampilan baru untuk mobile app kami dan meningkatkan fitur-fitur serta berbagai layanan mobile yang dapat meningkatkan keamanan serta menjawab kebutuhan nasabah, seperti menyediakan layanan peningkatan batas kredit limit sementara secara real-time melalui mobile dan menyediakan layanan authorization corner untuk memberikan nasabah kemudahan dalam bertransaksi,” katanya.
Ia menambahkan, berbagai peningkatan fitur yang disertai berbagai tawaran menarik dan upaya untuk senantiasa mengedukasi para nasabah menghasilkan pertumbuhan pengguna Citi Mobile App sebesar 72% pada tahun 2020.
Dari unit treasury and trade Solution (TTS), Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah klien di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect. Pengguna platform ini mengalami peningkatan sebesar 12%, pertumbuhan pengguna seluler / tablet sebesar 53%, dan juga peningkatan penggunaan dokumen elektronik sebesar 66% secara year on-year (dari Q4 2019 hingga Q4 2020). Sejalan dengan ini, transaksi ke cabang atau nondigital juga mengalami penurunan sebesar 95%.