Selama musim libur Lebaran nantinya semua moda transportasi baik darat, laut, dan udara akan kebanjiran penumpang. Tidak bisa dipungkiri bahwa musim libur Lebaran merupakan salah satu musim high season bagi pelaku industri transportasi Indonesia.
Hal ini dibenarkan oleh Citilink. Menurut Harismawan Wahyuadi selaku VP Marketing Communications Citilink, persiapan musim libur lebaran yang dialami oleh seluruh operator jasa transportasi tidak mudah. Ia menjelaskan bahwa perlu koordinasi banyak pihak untuk sama-sama menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Di industri penerbangan, salah satu keluhan yang sering dilontarkan oleh penumpang adalah perihal penundaan keberangkatan pesawat. Menurutnya, selama ini permasalahan penundaan keberangkatan tidak melulu berasal dari maskapai itu sendiri.
“Sangat banyak faktor di luar dari maskapai yang pada akhirnya menyebabkan penundaan keberangkatan pesawat,” jelas Harismawan pada ajang Jakarta Marketing Week di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Selama musim libur Lebaran mendatang langkah antisipasi sudah disiapkan oleh Citilink. Untuk keberangkatan Citilink sedang mengupayakan untuk penambahan 13 slot penerbangan. Penambahan penerbangan dari 450 penerbangan sehari bakal menjadi sekitar 690 penerbangan dalam sehari, selama masa Lebaran yang berlangsung selama 15 hari.
“Kami terus siap menambah slot penerbangan kami. Sebanyak 47 armada pesawat kami semuanya siap untuk terbang,” tegas Harismawan.
Musim libur Lebaran nanti, Citilink siap untuk mengangkut sebanyak 248.000 penumpang. Untuk semakin membuat nyaman penumpang, proses handling bagasi, fast track, hingga self check-in juga terus diperbaiki oleh Citilink. “Kami juga bekerja sama dengan perbankan untuk memberikan kenyamanan dalam segi promo tiket, hingga bekerja sama dengan moda transportasi lainnya,” pungkas Harismawan.
