City Within a City, Konsep Paramount Land di Pasadena Central District
Melanjutkan kesuksesan Manhattan District, Paramount Land mengembangkan Pasadena Central District di atas lahan seluas 40 hektar. Proyek baru Paramount Land ini akan dikembangkan sebagai City within a City.
Produk residensial pertama dari distrik tersebut adalah Grand Pasadena Village. Norman Daulay, Direktur Paramount Land mengatakan, perkembangan zaman yang semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong munculnya tren utama dalam industri properti di Indonesia, yaitu pengembangan kawasan kota mandiri yang terintegrasi.
Tren ini didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat akan hunian yang nyaman dan gaya hidup yang praktis, di mana individu tidak hanya mencari tempat tinggal, tetapi juga lingkungan yang menyediakan berbagai fasilitas dan kebutuhan sehari-hari di sekitarnya.
Konsep terintegrasi ini berarti memiliki akses mudah dan dekat dengan berbagai fasilitas seperti transportasi umum, area rekreasi, pusat perbelanjaan, rumah sakit, taman, fasilitas pendidikan, dan tempat kerja.
BACA JUGA: Jaga Momentum, Paramount Petals Groundbreaking Akses Tol KM 25 Tangerang
“Pasadena Central District merupakan kawasan terpadu dari Paramount Land dengan luas area sekitar 40 hektar. Kawasan ini hadir sebagai magnet baru di sisi Selatan Gading Serpong dan jalan tembus ke BSD City, menjadi kawasan modern dan inovatif terbesar yang berada di jalan utama yakni Jalan Gading Serpong Boulevard,” kata Norman dalam siaran pers kepada Marketeers, Rabu (7/8/2024).
Informasi yang dipaparkan dalam Talkshow Forwapera itu mengungkap, kawasan ini memiliki lima kekuatan utama yang saling terintegrasi yakni shophouses dengan tipe alfresco, studio loft, residensial, kavling komersial, dan pedestrian hijau/green spine (Pasadena Walk).
“Dengan kekuatan dan keunggulan tersebut, kami memproyeksikan Pasadena Central District ini akan menjadi sebuah kawasan komersial dan residensial yang lengkap dengan penataan terpadu dan interaktif,” ucapnya.
Ia pun menilai, captive market di kawasan ini juga sudah terbentuk, sehingga calon pebisnis tinggal mencari jenis bisnis yang cocok untuk dikembangkan di sini.
Lebih dari itu, kesuksesan pengembangan proyek komersial dan residensial Paramount Land yang sudah terbukti, seperti area komersial Aniva, Omaha, Sorrento, Maggiore, Nara Village, Pasadena Grand Residences, dan lainnya.
M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land menjelaskan bahwa tren baru produk ritel atau komersial saat ini berfokus pada komunitas dan mixed-use.
BACA JUGA: Dongkrak Aksesibilitas, Paramount Petals Hadirkan Direct Access Toll
Integrasi ruang hunian, hiburan, dan rekreasi sangat kental terlihat sejalan dengan ekspektasi orang-orang kota yang menginginkan pengalaman berbelanja di pusat komersial yang didesain rileks melalui konsep green, spot nyaman untuk berdiskusi, dan cocok untuk sekedar slow healing dibandingkan pusat perbelanjaan yang dirancang bertingkat-tingkat.
“Kota Gading Serpong kini sukses bertumbuh menjadi kota favorit masyarakat untuk tinggal, berbisnis, dan berinvestasi. Dengan basis ekonomi industri kreatif, perdagangan, dan jasa, kawasan Gading Serpong telah bertransformasi menjadi sebuah destinasi berskala regional,” tambah M. Nawawi.
Melalui kawasan Mega District (Pasadena Central District), penghuni dengan mobilitas tinggi akan sangat dimudahkan karena lokasinya terhubung langsung dengan gerbang tol BSD Barat (Serpong – Balaraja) yang bisa menjangkau Bandara Soekarno-Hatta hanya dalam waktu 30 menit, dan juga mempunyai akses langsung dengan Boulevard Gading Serpong menuju pintu tol Tangerang (Jakarta-Merak) ke arah pusat bisnis Jakarta dan kawasan industri Cilegon – Banten.
Kehadiran CBD yang tersebar di Kota Gading Serpong, menurut Norman, menjadikannya terkenal sebagai pusat kuliner, bisnis, perkantoran, dan hiburan terintegrasi yang tidak hanya mendongkrak roda perekonomian Gading Serpong dan sekitarnya, tetapi juga Tangerang Raya.
Editor: Eric Iskandarsjah
