Claritin Hadirkan Edukasi Swamedikasi Alergi Lewat Kampanye Digital

marketeers article
Claitin meluncurkan kampanye digital bertajuk #RedakanAlergimuBestie (Sumber: Claritin)

PT Bayer Indonesia, melalui merek dagang Claritin, meluncurkan kampanye digital mengenai swamedikasi alergi yang bertajuk #RedakanAlergimuBestie. Gerakan ini diluncurkan sebagai upaya Claritin dalam memperkaya informasi dan edukasi mengenai swamedikasi alergi kepada masyarakat Indonesia agar tidak terjebak dengan informasi keliru tentang alergi dan pengobatannya.

Alergi atau reaksi hipersensitivitas terhadap zat tertentu (alergen) memang umum terjadi. Meski tidak tergolong sebagai penyakit berbahaya, alergi bisa memengaruhi aktivitas bahkan dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup. Di Indonesia, pilek alergi (rhinitis) bersama gatal alergi (urtikaria) merupakan dua jenis alergi yang paling sering dialami masyarakat Indonesia dengan prevalensi masing-masing sebesar 53% dan 43%.

“Kampanye digital swamedikasi alergi #RedakanAlergimuBestie ini menjadi upaya kami untuk mengedukasi masyarakat Indonesia agar dapat mengenali dan mengobati alergi secara mandiri,” ungkap Steven Lee, Country Division Head of Consumer Health Bayer Indonesia dalam acara Media Launch: Swamedikasi Alergi untuk Bebas Beaktivitas Tanpa Kantuk yang diselenggarakan secara virtual (12/7/2022).

Dalam kampanye tersebut, Claritin melakukan peluncuran panduan digital swamedikasi untuk pilek dan gatal akibat alergi yang diadaptasi dari modul Panduan Swamedikasi Alergi. Melalui website cekpilekalergi.com, masyarakat dapat mengakses panduan tersebut untuk mendapatkan penangan alergi secara gratis. Dalam penyusunan modul panduan tersebut, Claritin menggandeng Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) agar langkah pengobatan mandiri yang diberikan sesuai dengan prosedur dan ketentuan.

“Dalam website tersebut, pengguna hanya perlu menjawab pertanyaan mengenai tanda-tanda atau gejala alergi yang dirasakan selama satu jam ke belakang. Lalu, pengguna akan mendapatkan pertanyaan lanjutan untuk memperkuat kondisi alergi yang mungkin dialami. Setelah selesai menjawab pertanyaan, pengguna harus melengkapi formulir data diri untuk mendapatkan hasilnya,” jelas dr. Riana Nirmala Wijaya, Medical Lead Consumer Health Bayer Indonesia dalam kesempatan yang sama.

Tak hanya itu, Claritin juga telah memberdayakan 8.000 apoteker dan asisten apoteker untuk melakukan edukasi swamedikasi secara langsung kepada para konsumen. Edukasi ini dilakukan agar konsumen mengetahui langkah penanganan alergi tanpa rasa kantuk menggunakan obat anti alergi yang mengandung Loratadine.

“Biasanya, penderita alergi enggan mengonsumsi obat alergi atau antihistamine karena obat tersebut membutuhkan resep dokter dan sering menimbulkan kantuk. Melalui kampanye digital ini, Claritin ingin mengenalkan cara menangani alergi dengan obat bebas terbatas yang tidak menyebabkan rasa kantuk,” tutur Riana.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS