Coldplay, SM Town dan Kesuksesan Digital Marketing MRT Jakarta

marketeers article
Ilustrasi suasana kepadatan penumpang MRT Jakarta. (FOTO: MRT Jakarta)

Dibanding perusahaan transportasi lainya, PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) saat ini memang baru memiliki layanan dengan jarak yang relatif paling pendek. Tapi, perusahaan dengan panjang jalur layanan sekitar 13 kilometer saja itu tetap agresif untuk melakukan strategi pemasaran lewat digital marketing.

Lewat Marketeers Tech For Business 2024, MRT Jakarta pun diajak untuk membeberkan success story dari strategi digital marketing yang telah diterapkan.

Angga Satria Perdana, Head of Corporate Communication & Branding MRT Jakarta mengatakan, strategi digital marketing yang dilakukan merupakan strategi yang memadukan inisiatif perusahaan dan respons dari para konsumen.

BACA JUGA: Sepanjang 2023, Lebih Dari 33 Juta Orang Gunakan MRT Jakarta

Salah satu satu contohnya adalah strategi yang berkaitan dengan sejumlah event besar yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Awalnya, MRT Jakarta hanya berperan sebagai bagian dari sarana promosi dari acara-acara tersebut.

“Kemudian, kami mendapat banyak masukan dari konsumen agar MRT juga melakukan penyesuaian layanan terkait dengan penyelenggaraan event besar itu,” kata Angga dalam Marketeers Tech For Business 2024 yang digelar di CGV Grand Indonesiap pada Selasa (4/6/2024) tersebut.

MRT Jakarta
Angga Satria Perdana, Head of Corporate Communication & Branding MRT Jakarta. (FOTO: Marketeers)

Karenanya, dalam event tertentu, perusahaan melakukan penambahan jam operasional. Jika biasanya MRT Jakarta hanya beroperasi hingga jam 12 malam, saat event tertentu, layananya diperpanjang hingga pukul 02.00.

Dengan begitu, sejumlah penonton dalam acara-acara besar seperti konser Coldplay dan SM Town bisa menjadikan MRT sebagai sarana transportasi yang diandalkan baik saat berangkat maupun saat pulang.

“Dari aspek pemasaran digital, kami memanfaatkan strategi itu untuk mendorong awareness terkait layanan kami. Agar semakin relate, kami pun menyajikan materi promosi unik yang melibatkan tren terkait konser Coldplay,” ujar pria yang juga menjadi co-founder komunitas fun football Noname F.C. ini.

Salah satu tren yang sempat ramai dibahas adalah saat vokalis Coldplay, Chris Martin sempat berjalan kaki di kawasan Jakarta tanpa menggunakan alas kaki.

Hal itu pun dijadikan sebagai salah satu materi promosi MRT di media sosial. Terbukti, strategi unik dan sangat relate itu membuat awareness masyarakat akan layanan MRT menjadi naik signifikan.

BACA JUGA: Digital Marketing, Learning atau Trial and Error?

Menurutnya, di hari penyelenggaraan konser Coldplay, jumlah penumpang MRT naik 52% atau naik sekitar 60 ribu orang.

“Capaian itu terwujud berkat strategi digital marketing yang sangat tepat. Beragam konten kami sajikan sejak 3 hari sebelum konser, kontenya pun beragam mulai dari soal jam operasional hingga rincian proses atau cara untuk menuju lokasi event menggunakan MRT,” ucapnya.

Berkat strategi yang juga dipadukan dengan beragam strategi lainya tersebut, MRT Jakarta berhasil mengantongi ridership hingga 33 juta penumpang di tahun 2023.

Ia menekankan, 40% dari total ridership itu merupakan buah dari strategi marketing yang jitu. Karenanya, dalam Marketeers Tech For Business 2024, terungkap bahwa digital marketing itu bukan dilakukan secara trial and error tapi dilakukan dengan melihat tren dan mendengar suara konsumen.

Related

award
SPSAwArDS