Solois Jeon Somi baru-baru ini merilis lagu berjudul Ice Cream, tepatnya pada Jumat (2/8/2024). Untuk mempromosikan lagu ini, ia tampil dalam acara bincang-bincang YouTube yang dipandu oleh Hyeri, yang mana pernyataannya justru memicu kekhawatiran penggemar.
Selama wawancara, Hyeri bertanya soal aktivitas Somi di dunia musik, termasuk proses kreatif yang ia jalani. Dalam percakapan itu pula, Hyeri mengungkapkan bahwa Somi sepertinya hanya merilis lagu pada musim panas.
Somi menjelaskan bahwa itu hanyalah kebetulan. Menurut sang solois, untuk menghasilkan satu lagu, The Black Label selaku agensi yang menaunginya membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk menyelesaikan proses kreatifnya.
BACA JUGA: HYBE Bakal Rilis Film Dokumenter Jungkook BTS, Tayang di Indonesia?
Penyanyi berusia 23 tahun itu juga menambahkan Ice Cream dirasa paling cocok dirilis pada musim ini. Setelah video tersebut dirilis, banyak penggemar yang mulai mengkhawatirkan karier musik mantan anggota I.O.I tersebut.
Bikin Penggemar Khawatir
Alasan Somi terkait jarangnya merilis lagu, membuat penggemar merasa bahwa agensinya terlalu lambat. Kekhawatiran ini makin diperkuat dengan fakta bahwa lagu sebelumnya, Fast Forward, juga dirilis hampir setahun setelah diproduksi, yaitu pada Agustus 2023.
Melansir Koreaboo, komentar Somi mengenai lamanya proses produksi lagu pun memicu reaksi keras dari penggemar. Mereka mulai mempertanyakan kemampuan The Black Label sebagai agensi besar dengan sederet nama terkenal dan produser berpengalaman.
BACA JUGA: 4 Idol K-Pop yang Debut Akting di MY ARTi FILM, Terbaru Karina aespa
Mereka menyimpulkan bahwa inilah alasan mengapa Somi sangat jarang melakukan comeback. Hal ini jugalah yang lantas membuat The Black Label panen kritik karena jarangnya sang solois merilis karya baru.
Kekhawatiran penggemar juga merembet ke IZNA, girl group baru yang akan didebutkan oleh The Black Label. Mereka berspekulasi bahwa IZNA mungkin akan mengalami situasi yang sama, seperti Somi, dengan jadwal perilisan lagu yang sangat jarang.
Hingga tulisan ini dibuat, belum ada pernyataan resmi dari The Black Label yang menuai kritik karena dianggap terlalu lama memproduksi lagu. Bagaimana menurut Anda?
Editor: Ranto Rajagukguk