Community marketing bukanlah strategi pemasaran yang baru dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Community marketing bekerja dengan cara membangun hubungan antaranggota dalam sebuah komunitas, salah satunya melalui media sosial.
Strategi ini cukup ampuh dalam membangun citra positif perusahaan di kalangan para pelanggan setia. Pelanggan setia akan merasa dianggap ada, diperhatikan, dan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan brand.
Community marketing ini juga berlaku di kalangan pelanggan mana pun, baik lansia, orang dewasa, hingga Gen Z. Salah satu bisnis dengan target audiens Gen Z adalah USS Networks.
Untuk bisa memahami lebih dalam, simak penjelasan mengenai strategi community marketing yang telah Marketeers rangkum berikut ini:
Apa yang dimaksud community marketing?
Menurut Indeed, community marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan pelanggan dan membangun hubungan yang langgeng dengan pelanggan melalui wadah komunitas. Menurut Philip Kotler, pemasaran ini menjadi bentuk pemasaran yang membangun hubungan pelanggan dalam jangka panjang yang membuat mereka terlibat dalam komunikasi dua arah.
Komunitas ini mudah ditemukan secara online, baik di media sosial Instagram hingga Facebook. Komunitas ini menggambarkan siapa target pasar dari brand tersebut.
Komunitas menjadi tempat dan ruang bagi para anggota yang merupakan pelanggan untuk dapat berinteraksi, berdiskusi, dan bertukar pikiran mengenai sebuah produk atau isu tertentu yang berkaitan dengan produk tersebut.
BACA JUGA: USS Networks: Bangun Loyalitas Gen Z dengan Community Marketing
Dalam community marketing ini, terdapat dua jenis pemasaran sebagai berikut:
Organik
Komunitas organik tercipta dengan sendirinya yang mana pelanggan berkumpul dan sepakat untuk membentuk sebuah komunitas yang mendukung merek yang dicintai mereka. Anggota komunitas dengan sukarela mendiskusikan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan feedback kepada anggota lainnya.
Hadirnya komunitas tak lain tak bukan mampu menciptakan kesan yang menyeluruh terhadap suatu merek.
Disponsori
Komunitas jenis ini biasanya dibuat sendiri oleh merek dan pihak perusahaan ikut bagian dalam pengelolaan komunitas. Komunitas ini juga biasanya membuat berbagai kegiatan aktif, seperti gathering hingga forum diskusi.
Komunitas jenis ini memerlukan sumber daya manusia untuk mengelola seluruh aktivitas dalam grup secara berkala agar hubungan pelanggan yang kuat dapat terwujud.
Mengapa community marketing penting dilakukan?
Community marketing adalah sebuah cara yang baik untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Anda bisa menemukan pelanggan yang benar-benar peduli dengan produk Anda.
Pendekatan pemasaran ini bisa diterapkan dengan melibatkan aktivitas masyarakat lokal yang memiliki ketertarikan yang sama dengan produk yang dibuat. Aktivitas ini dapat mengaktivasi berbagai pelanggan potensial tanpa perlu mengeluarkan biaya pemasaran yang lebih besar.
Pemasaran yang melibatkan pelanggan secara aktif dapat melambungkan hati pelanggan, pelanggan merasa nyaman, dianggap penting, dan menjadi loyal dengan produk Anda. Pada akhirnya, pelanggan Anda akan terus kembali untuk membeli produk Anda, engage, bahkan terus peduli melalui pemberian feedback yang membangun untuk produk.
BACA JUGA: Chatbots: Bangun Percakapan Selayaknya Manusia dengan Asisten Digital
Langkah-langkah melakukan community marketing
Terdapat beberapa langkah dalam membangun hubungan dengan target audiens melalui pendekatan komunitas.
– Temukan target audiens yang Anda sasar dengan mengidentifikasi kebutuhan dan ketertarikan dari calon pelanggan Anda.
– Bangun hubungan dengan pelanggan potensial
– Bangun percakapan yang engage dengan target audiens di media sosial.
– Ceritakan produk dan mintalah pendapat mengenai produk dari pelanggan Anda.
– Bangun kolaborasi dengan pihak lokal untuk meningkatkan reputasi produk Anda di mata komunitas Anda.
– Buatlah kegiatan secara berkala dengan komunitas, baik itu acara gathering, seminar, giveaway, dan lain sebagainya.
Demikianlah penjelasan mengenai community marketing yang bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih personal dengan pelanggan Anda. Mulailah dengan berkomunikasi dua arah secara organik dan intim melalui komunitas yang Anda buat.
Anda bisa memanfaatkan media sosial sebagai saluran komunikasi Anda, membagikan konten yang positif, dan melibatkan pelanggan dalam berbagai acara yang menyenangkan.
BACA JUGA: HMNS Gaet Hati Gen Z Lewat Pendekatan Humanis
Editor: Ranto Rajagukguk