Ada anekdot bahwa penduduk di IndonesiaTimur memiliki watak keras dan gemar pesta. Ternyata, hal itu tidak dibantah oleh Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano.
“Penduduk di Jayapura banyak yang suka pesta dan mabuk. Masalah itu jadi pekerjaan rumah pemerintah daerah sampai sekarang. Penindakannya sudah banyak dilakukan demi menekan tindakan indisipliner,” ujar Tommy dalam penjurian Adipura Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia mengakui bahwa tindakan itu memang salah satu penyebabnya karena penduduk Jayapura dikenal keras. Sebuah contoh sahih membuktikan hal itu ketika pemerintah daerah Jayapura mengadakan lomba kebersihan tiap wilayah kota.
“Yang kalah saya beri sapu dan gerobak. Tujuannya agar mereka bersih-bersih daerahnya. Yang terjadi kemudian mereka protes keras dengan membuang sampah di jalanan. Itu satu contoh saja,” sambung Tommy.
Selain karena kebersihan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, Tommy bersikeras meningkatkan kepedulian masyarakat kepada lingkungan karena Jayapura mewakili wajah dari Papua. Selain itu, jika Jayapura mampu menjadikan kotanya bersih, 28 kabupaten lainnya akan mencontoh.
Perilaku negatif lainnya adalah setiap pemerintah daerah menanam pohon, banyak yang masyarakatnya mencabut kembali. Itu dilakukan ketika mereka mabuk. Maka untuk memangkas perilaku tersebut Tommy melakukan tindakan keras namun unik, yaitu merendam para pemabuk tertangkap di kolam buaya. Beberapa waktu lalu, Tommy menceritakan setidaknya 32 orang tertangkap karena mabuk dan dimasukan ke kolam berisikan reptil buas tersebut.
Di kolam itu, airnya diisi setengah dan para pemabuk direndam di sana dan diapit kolam yang berisikan buaya. Untuk semakin meningkatkan perhatian warga, di lokasi dipasang baliho besar dengan tulisan pembinaan untuk orang mabuk.
Selain memperbaiki karakter warganya, usaha Tommy lainnya adalah memperbaiki lingkungannya itu sendiri, seperti mengusahakan ruang terbuka hijau untuk publik sebanyak 30% dari total wilayah kota. Ia mengklaim sekarang sudah ada 95 taman kota di seluruh Jayapura. Selain itu, wilayah pesisir pantai rutin dibersihkan tiap hari.
“Seba itu, pantai kami warnanya biru seperti langit. Setidaknya perlu waktu lima tahun untuk menjadikan Jayapura bersih seperti sekarang ini,” bangga Tommy.
Editor: Sigit Kurniawan