Bertambah lagi restoran baru di wilayah Bintaro. Convoi, restoran bergaya kontemporer ini hadir di wilayah tersebut pada Agustus 2022 lalu. Berlokasi di Jalan Kesehatan Raya, Convoi restoran kontemporer yang menyajikan hidangan Asia dan Barat di daerah Bintaro.
Restoran ini bergaya modern industrialis. Tata ruangan di restoran ini terbagi menjadi ruang makan utama dan area bar. Ada pula dua area outdoor, sebuah lantai mezzanine, hingga ruang VIP yang berkapasitas hingga 16 orang.
BACA JUGA: Digital Marketing dalam Bisnis Restoran, Apakah Efektif?
Secara keseluruhan, Convoi dapat mengakomodasi hingga 210 tamu. Menariknya, Convoi dibangun di sebuah bangunan yang mengedepankan nuansa santai dengan misi untuk membawa tamu sejenak menjauh dari keramaian kota. Desain ciamik tersebut dilengkapi dengan taman rindang dan sebuah kolam, sehingga menciptakan suasana yang tenang dan nyaman.
Henry Marheroso, General Manager Convoi menjelaskan restoran ini menargetkan semua kalangan. Mulai dari tamu keluarga, hingga anak muda dan kaum urban.
BACA JUGA: Makanan Sehat Jadi Tren Restoran Tahun 2020
Menurutnya, ambience di Convoi bisa mengakomodasi semua kalangan. Apalagi, di sini ada live music yang hadir setiap Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu dengan genre yang berbeda-beda setiap harinya.
“Kami menargetkan semua kalangan di daerah Bintaro dan sekitarnya dengan semua fasilitas yang kami hadirkan, termasuk live music. Rabu lebih ke jazz, pop. Kamis funky, groupies. Sementara Jumat ada penyanyi perempuan yang menyanyikan lagu pop, love songs yang mengikuti market anak muda saat ini. Sabtu juga pop, namun lebih up to date. DJ juga kami hadirkan di hari Jumat dan Sabtu malam,” kata Henry.
Tidak lengkap rasanya jika hanya suasananya saja yang membuat pengunjung nyaman berada di restoran ini. Convoi juga menghadirkan menu-menu menarik dan bervariasi yang dapat membuat pengunjung betah berlama-lama di restoran ini.
Henry menjelaskan restoran ini menghadirkan menu contemporary cooking. Maksudnya, menu-menu disini adalah comfort food, yaitu menu yang dikenal orang sehari-harinya, namun dimodernisasi.
“Kami di sini memodernisasi masakan-masakan Indonesia. Kami juga menyuguhkan hidangan Asia lainnya dan Barat, namun juga dimodifikasi dengan menggabungkan citra rasa tradisional dengan teknik masak yang modern. Intinya, kita reinvented lagi sebagai sesuatu yang baru, namun tidak keluar dari makna comfort food,” ujar Henry.
Salah satu menu rekomendasi di Convoi adalah Kakap Bakar Nusantara. Uniknya, hidangan ini merupakan campuran dari beberapa daerah.
Ikannya dimarinasi dengan bumbu dari Bali dan di bakar ala Makassar. Lalu, disajikan dengan daun singkong khas Padang, dan makannya dengan nasi bakar ala sunda, Jawa Barat. Ada pula Sei Sapi Pizza.
Ini adalah hidangan Piza ala Western namun dengan topping daun singkong, udang rebon goreng, jagung bakar sambal matah, keju mozarella, dan saus tomat bakar. Rasanya sangat nusantara.
Menu lainnya yang dimodernisasi Convoi adalah Spaghetti Sambal Matah, yaitu spaghetti dengan ikan cakalang asap yang dimakan selama enam jam, kecombrang, jeruk, rebon goreng, minyak kelapa, dan sambal matah khas Bali. Untuk dessert versi kontemporer ada Es Puter Binaria.
Ini merupakan minuman pencuci mulut yang berisikan es krim kelapa, nangka, toddy, madu, emping melinjo, saus manis, dan orange gastrique. Ada pula Regal Soft Cookie Skillet, biskuit regal dengan badan dan tuile yang disajikan dengan es krim vanilla di atasnya.
Selain hidangan Indonesia yang dimodernisasi, Convoi juga menghadirkan berbagai menu dari Thailand, Vietnam, Chinese, hingga Western. Mulai dari Thai Duck and Lychee Curry, Steaks, Sunset French Toast, hingga Oven-Roasted Tasmanian Salmon.
Selanjutnya, menu vegetarian seperti Pizza Al Funghi, Pad Thai, hingga Smoked Pomodoro Soup.
“Kami ingin pengunjung tahu bahwa hampir tidak ada limit untuk berkreasi dalam industri F&B. Inilah mengapa kami banyak menghadirkan hidangan yang dimodifikasi, dimodernisasi. Kami juga rutin mengeluarkan menu-menu baru setiap tiga bulan sekali. Intinya, menu akan selalu kami adaptasi, mengikuti perkembangan,” tutur Henry.
Editor: Ranto Rajagukguk