Criteo, platform periklanan untuk internet terbuka, mengumumkan peluncuran Criteo App Install di Indonesia. Aplikasi ini menjadi solusi full-stack mobile mandiri yang memungkinkan pemasar untuk menjangkau dan memperoleh pelanggan baru, serta melibatkan dan menargetkan kembali pelanggan yang sudah ada. Aplikasi ini hadir setelah Criteo resmi mengakuisisi Manage, platform aplikasi mobile berbasis data untuk kinerja pengiklan pada 2018 lalu.
Hadirnya aplikasi Criteo di Indonesia didorong dengan semakin populernya aplikasi serupa di Asia Pasifik. Pada Q1 2019 Global Commerce Review Criteo melihat bahwa transaksi mobile menyumbang 75% dari seluruh transaksi di wilayah ini. Rinciannya adalah 51% transaksi dilakukan melalui aplikasi mobile, sementara hanya 24% transaksi terjadi di web mobile. Di Indonesia sendiri, ada 106 juta orang yang menggunakan ponsel untuk mengakses internet. Angka ini diperkirakan meningkat menjadi 134 juta pada tahun 2023.
“Sekitar 61% pembeli digital di Indonesia adalah pembelanja daring dan jumlah ini diperkirakan meningkat jadi 75% pada 2023. Seiring dengan pertumbuhan ini, pendekatan brand terhadap kegiatan belanja juga harus ditingkatkan,” ujar Alban Villani, Regional Managing Director SEA-Pacific Criteo melalui pernyataan resminya kepada Marketeers.
Perubahan lanskap ini menjadi alasan Criteo dalam mengembangkan aplikasinya. Solusi adtech yang ditawarkan adalah bagaimana brand bisa meningkatkan animo masyarakat, memperoleh traffic, dan meningkatkan penjualan. Mengakuisisi Manage untuk mengembangkan Criteo App Install dilakukan untuk membantu pemasar mencapai tujuan full-funnel dengan efisiensi maksimal dalam skala yang sudah ditentukan.
“Para penjual dan brand diharapkan untuk memberikan pengalaman belanja yang mulus dan relevan di semua perangkat dan platform. Jenis konsumen baru yang terhubung ke internet dan dapat mengakses pengalaman digital, interaksi, dan konten juga mencari beragam pengalaman pada aplikasi menjadi hal yang Criteo App Install tawarkan bagi para pemasar di Indonesia,” tutup Alban.
Editor: Eko Adiwaluyo
