Sepanjang tahun 2018, CROWDE berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp 51 miliar kepada para petani, peternak, nelayan, dan petambak di Indonesia. Total sudah ada sepuluh ribu pelaku usaha agrikultur yang telah mendapat pendanaan dari sekitar 23 ribu investor melalui 1.591 proyek permodalan yang terdaftar di platform CROWDE.
“Kami sangat mengapresiasi semua kontribusi dari Teman CROWDE, sebutan para investor kami, yang tidak pernah berhenti terus ikut membantu para pelaku usaha agrikultur di Indonesia,” ungkap Yohanes Sugihtononugroho, CEO CROWDE, penerima penghargaan Forbes 30 Under 30 tahun 2018.
CROWDE memiliki misi membantu lebih banyak dengan secara massif kelompok paguyuban. Paguyuban binaan CROWDE akan mendapat edukasi seputar spiritual, sosial, dan pendalaman soal agrikultur itu sendiri. Mengajarkan tentang pemanfaatan teknologi, inovasi dalam pengelolaan usaha, serta pengetahuan pemasaran hasil produksi. Sudah ada 13 sesi kelas yang berhasil terlaksana di sepanjang tahun 2018.
Awalnya pada tahun 2017, CROWDE hanya memiliki satu paguyuban binaan di Pangalengan, Jawa Barat. Hingga akhir tahun 2018, jumlah paguyuban binaan CROWDE berkembang menjadi 17 kelompok. Target pada tahun 2019, CROWDE ingin terus mengembangkan paguyuban binaannya hingga tersebar di seluruh Pulau Jawa.
“Kelompok paguyuban dibentuk untuk mempersiapkan petani sebagai aktor yang akan menjalankan proyek permodalan. CROWDE juga memiliki visi, ingin merevolusi sistem pengelolaan agrikultur di Indonesia dengan menjadi mitra bagi para pelakunya,” ungkap Yohanes Sugihtononugroho, CEO CROWDE .
CROWDE optimistis bisa terus bertahan karena masih ada 39,7 juta jiwa petani di Indonesia dengan luas lahan garapan yang mencapai 7,1 juta hektare yang membutuhkan bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia.
“CROWDE ingin merangkul para investor dengan benar-benar menjadikannya sebagai partner untuk tumbuh dan berkembang bersama menjadi satu keluarga besar kami,” tutup Yohanes.
Editor: Sigit Kurniawan