Customer Experience, Fokus Utama Fujifilm Tingkatkan Pertumbuhan
Dalam gelaran ASEAN Marketing Summit 2017 di Jakarta, Kamis (07/09/2017), Presiden Director PT Fujifilm Indonesia Noriyuki Kawakubo memaparkan kunci pertahanan Fujifilm dalam berkompetisi dengan perubahan teknologi dan psaar.
Noriyuki mengatakan, Fujifilm sadar bahwa inovasi diperlukan. Untuk itu, ketika era digitalisasi melanda dunia, Fujifilm segera menyesuaikan diri dengan mengeluarkan produk digital. “Namun, kami tidak mau menghilangkan kamera analog yang sudah menjadi pionir sejarah print gambar terdahulu,” kata Noriyuki.
Fujifilm pun gencar memasarkan foto print seperti kamera Instax. Integrasi menjadi kunci bagi Fujifilm dalam mengembangkan bisnis mereka. Fujifilm kemudian menyesuaikan diri dengan menciptakan kamera Instax Digital yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen saat ini melalui Instax Square SQ10.
Aktivitas pemasaran gencar dilakukan. Mulai dari menggandeng para influencer, membuat tren cetak foto di masyarakat,menghadirkan Fujifilm Showroom di Grand Indonesia, dan yang terbaru berupaya menghidupkan kembali photo renaissance di era digital. Melalui toko berkonsep Retro Original FUJIFILM, Wonder Photo Shop.
“Fujifilm juga mengadakan Fujifilm Goes To School yang berisi aktivitas workshop, direct photo print, dan direct photo competition, serta Crafting Class,” kata Noriyuki.
Ia menegaskan, Fujifilm selalu berupaya memberikan customer experience yang berbeda dari kompetitor lain. “Kami terus memberikan experience baru dalam mencetak foto kepada pelanggan. Contohnya dengan Instax Square terbaru kami, dan layanna digital self service untuk mencetak foto, atau pengalaman photo crafting. Jadi, kunci kekuatan kami memang terletak pada experience menyenangkann yang kami tawarkan bagi setiap pelanggan,” tutup Noriyuki.