Momentum social distancing ternyata tidak membuat surut animo masyarakat dunia untuk bertemu dan berkenalan dengan orang baru secara virtual. Hal bisa terjadi karena hadirnya beberapa platform digital untuk menemukan teman baru.
Tinder menemukan lonjakan aktivitas pengguna selama periode social distancing. Hal ini terlihat dari jumlah swipes (aktivitas memilih teman) yang meningkat pada hari Minggu (29 Maret) jika dibandingkan dengan hari lain dalam sepanjang sejarah Tinder, yaitu lebih dari 3 miliar swipes. Terlebih saat ini Tinder telah menggratiskan fitur Passport yang sebelumnya merupakan fitur berbayar untuk anggota mereka.
“Kami berharap, para pengguna Tinder yang sedang merasa gelisah dan haus berinteraksi dengan orang lain bisa menggunakan Passport untuk berpindah tempat kemana saja, keluar dari tempat karantina mereka,” tutur CEO Tinder Elie Seidman.
Di seluruh dunia, semakin banyak pengguna Tinder yang memilih ‘bertemu’ dengan orang baru. Percakapan sehari-hari di seluruh dunia rata-rata meningkat sebesar 20%, dan durasi percakapan tersebut juga meningkat 25% lebih lama.
Percakapan di Indonesia meningkat dengan rata-rata sebesar 23% dan rata-rata durasi percakapan meningkat 19% lebih lama. Penggunaan kata-kata: ‘di rumah saja’, ‘jaga kesehatan’, ‘jaga jarak’, ‘apa kabar’, ‘cuci tangan’ serta emoji wajah menjadi lebih banyak digunakan di biodata para pengguna.
“Kami terinspirasi dengan bagaimana pengguna memanfaatkan aplikasi Tinder untuk saling menyemangati, dan kami ingin mendukung solidaritas sosial yang terbentuk karena ini,” tutup Elie.