TikTok kini dapat dikatakan sebagai alat pemasaran yang diperhitungkan di berbagai industri, tidak terkecuali musik. Pasalnya, platform ini telah menjadi salah satu tempat menemukan lagu-lagu baru.
Menyadari hal ini, TikTok pun menyiapkan tim gobal yang bekerja dengan para musisi dan label rekaman. Tim tersebut akan bernegosiasi terkait kesepakatan lisensi dan menciptakan cara baru untuk mendapatkan revenue.
BACA JUGA: Ramai Pengguna Kendaraan Listrik di TikTok, Masyarakat Mulai Beralih?
“TikTok telah menjadi bagian penting dalam storytelling para musisi. Label kami sangat bergantung pada platform ini,” kata Kristin Bender, SVP Digital Innovation Strategy & Business Development Universal Music Group dilansir dari Business Insider.
Meski pengaruhnya cukup besar, musisi seperti Halsey dan Charli XCX mengaku kurang menyukai bagaimana label meminta mereka membuat TikTok. Hal ini tampaknya karena kesulitan mengimbangi promosi di media sosial dengan tur, menciptakan lagu, dan merekam musik baru.
BACA JUGA: Hadir di TikTok Shop, Voila.id Ingin Jangkau Lebih Banyak Konsumen
Nyatanya, label dan pemegang hak cipta juga mengalami kesulitan. Pasalnya, TikTok bisa saja menekankan pengaruh mereka selama negosiasi lisensi.
TikTok dapat berargumen betapa dampak yang mereka punya di industri musik dan pentingnya kehadiran musik dari label tersebut untuk berada di platform mereka. Hal ini bukan tanpa alasan.
Tak jarang lagu yang menjadi tren di TikTok masuk pada tangga lagu di Billboard 100 atau Spotify Viral 50. Berdasarkan hasil temuan perusahaan analisis musik MRC Data pada November lalu, sebanyak 67% pengguna aplikasi cenderung mencari lagu di layanan streaming musik setelah mendengarnya di platform video pendek tersebut.
Jadi bukan sesuatu yang aneh jika TikTok disebut sebagai hub atau penghubung label untuk mempromosikan musik baru mereka atau bahkan lagu-lagu yang sudah pernah rilis sebelumnya. Platform ini telah menjadi aplikasi pendukung bagi para pemasar musik guna mempermudah promosi mereka.
Salah satu langkah yang diambil pemasar di industri musik untuk memasarkan rilis terbaru adalah menciptakan TikTok Challenge. Dengan membuat tantangan ini, mereka bisa memicu video buatan pengguna yang memakai lagu atau musik terbaru mereka.
Makin banyak yang membuat, maka kian jauh pula jangkauan mereka ke audiens. Langkah ini bisa juga diperkuat dengan keterlibatan influencer atau kreator di platform tersebut.
Tidak hanya influencer yang memiliki banyak pengikut, mulai dengan micro influencer dapat menjadi strategi jitu. Pasalnya, algoritma TikTok yang sulit diketahui sistemnya tak ada yang benar-benar tahu konten siapa yang akan viral.
Respons Radio
Selama bertahun-tahun lamanya, radio telah menjadi destinasi untuk mempromosikan musik. Seiring berjalannya waktu, mereka harus beradaptasi dengan banyak perubahan teknologi, khususnya, mengamati kebiasaan mendengarkan musik oleh audiens.
Perkembangan teknologi yang ada telah membuat platform seperti Spotify atau YouTube menjadi tempat bagi pencinta musik untuk menikmati lagu kesukaannya. Kini, dengan kehadiran TikTok, banyak radio mempelajari platform ini agar tidak ketinggalan.
Stasiun-stasiun radio sekarang punya akun bahkan mengunggah video pendek di TikTok. Selain ditujukan sebagai promosi, mereka juga menggunakannya untuk menemukan musik baru.
Dibandingkan menyerah, mereka memilih beradaptasi dan mencari cara terhubung dengan pendengarnya lewat cara yang berbeda. Tidak jarang, mereka mengadakan streaming audio di platform ini untuk meningkatkan pengalaman pendengar, khususnya generasi yang lebih muda.
Editor: Ranto Rajagukguk