DANA menyelenggarakan DANA Tech Talk 2022 bertajuk Enabling Digital Financial Trust with Advanced Security Technology. Dalam acara tersebut, DANA membahas tentang pentingnya mengantisipasi risiko siber untuk meningkatkan kepercayaan pengguna dengan meningkatkan inovasi keamanan.
Risiko siber di dunia digital diprediksi masih tinggi tahun ini. Dan menjadi salah satu tantangan yang masih harus dihadapi para pemain di industri teknologi finansial. Pasalnya, tingkat literasi digital dan kepercayan masyarakat terhadap keamanan data masih rendah.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Indonesia, indeks literasi digital di Indonesia termasuk dalam kategori sedang dengan skor indeks 3,49. Pilar Digital Culture secara umum mendapatkan skor indeks tertinggi (3,90), sedangkan pilar Digital Safety mendapatkan skor indeks yang paling rendah (3,10).
Dari berbagai riset yang ada, DANA memprediksi tingginya kejahatan siber ini terjadi karena semakin banyaknya organisasi yang melakukan kejahatan tersebut. Ditambah lagi dengan mudahnya mendapatkan perangkat untuk melakukan serangan siber.
“Untuk mengantisipasi beragam serangan dan kejahatan agar terbangun kepercayaan masyarakat terhadap keuangan digital, kami di DANA telah mengimplementasikan beragam upaya. Mulai dari melakukan identifikasi secara berkala di berbagai aspek, mulai dari program kampanye yang sedang berjalan, produk, media sosial, maupun mitra untuk memitigasi risiko kemungkinan terjadinya ancaman,” ujar Andri Purnomo, VP Information Security DANA.
DANA juga meningkatkan sistem keamanannya dengan Security Score Card untuk mengukur postur keamanan domain dari penilai independen, dan saat ini telah mencapai peringkat teratas dengan nilai A. Postur keamanan domain diukur dari 10 komponen keamanan dan skor DANA saat ini berada di atas rata-rata industri global. Sebelumnya, di tahun 2021, DANA mengawali Security Score Card dengan nilai B.
Selain itu, DANA menerapkan konsep Manajemen Risiko terintegrasi yang didukung dengan teknologi Risk Engine yang menggunakan data perangkat hingga karakteristik transaksi pengguna untuk memitigasi risiko. DANA juga membangun risk aware culture untuk seluruh karyawan agar mereka memahami berbagai jenis risiko siber sehingga dapat menjaga dan mencegah risiko perusahaan.
Sementara dari sisi keamanan pengguna, DANA juga menerapkan kebijakan zero data sharing, penggunaan teknologi keamanan mulai dari PIN hingga teknologi verifikasi wajah yang dikembangkan sendiri yaitu DANA VIZ (Visual Identity Authorization).
Tidak ketinggalan, DANA juga meningkatkan keamanan siber mereka dengan mengimplementasikan standar ISO dan PCI-DSS secara berkala. Dan, DANA Protection menjamin pengembalian uang pengguna apabila terjadi kegagalan dalam transaksi.