Akhir November lalu, Bank Indonesia bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) menunjuk DANA sebagai salah satu dompet digital yang menjadi peserta demo launching QRIS TTS. Dengan ini, pengguna bisa memanfaatkan fitur Transfer, Tarik Tunai, dan Setor Tunai.
DANA merupakan wakil penyedia jasa keuangan (PJP) nonbank yang berpartisipasi pada percobaan atau sandbox TTS. Pada acara peluncurannya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah mencoba melakukan transaksi penerimaan uang.
Caranya cukup dengan menunjukkan QRIS di aplikasi DANA yang dipindai melalui aplikasi mobile banking. QRIS TTS ini menawarkan prosedur cepat dan transaksi digital menjadi lebih mudah.
QRIS TTS merupakan inovasi dari Bank Indonesia yang diharapkan dapat memudahkan penggunanya untuk melakukan berbagai transaksi. Mulai dari tarik tunai hingga setor tunai hanya dengan memindai QRIS yang ada di mitra merchant.
Sementara, melalui QRIS transfer, pengguna juga dapat melakukan transfer antar-PJP cukup dengan memindai kode pada aplikasi PJP masing-masing.
BACA JUGA: Kemendag Catat 9,7 Juta Pedagang UKM Transaksi lewat QRIS
“Inovasi ini merupakan langkah baru untuk memaksimalkan potensi akselerasi inklusi keuangan. Dan, di sini kami menjadi touch point pengguna terhadap akses layanan finansial digital,” tutur Vincent Iswara, CEO DANA dalam pernyataan resmi yang diterima Marketeers.
Vincent juga menjelaskan bahwa penerapan QRIS TTS merupakan salah satu program Bank Indonesia dan ASPI yang mampu memberikan pengaruh signifikan. Utamanya dalam hal optimalisasi penggunaan teknologi bagi digitalisasi serta literasi keuangan.
Transaksi QRIS TTS melalui DANA menjadi wujud dari komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat berkelanjutan dalam perekonomian Indonesia. Sejalan dengan penetapan target inklusi keuangan Tanah Air pada tahun 2024 sebesar 90%.
BACA JUGA: Cara DANA Menjawab Kembangkan Talenta di Era Pascapandemi
Akselerasi transformasi digital yang merupakan salah satu wujud pemulihan ekonomi, menjadi stimulus untuk menghadirkan inovasi layanan keuangan digital bagi masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pada tahun 2025, potensi ekonomi digital Tanah Air mencapai US$ 146 miliar.
Dan, konektivitas dalam menghubungkan yang tidak terhubung menjadi prinsip utama pembangunan digital di Indonesia. Sebab itu, kolaborasi lintas sektor terhadap akses masyarakat pada pembiayaan ini dianggap memegang peran penting dalam percepatan transformasi digital.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz