Daniel Minardi: Melalui Shopee Saya Ingin Berkontribusi untuk Indonesia

marketeers article
SUMBER: MARKETEERS

Jika sebagian orang bercita-cita untuk bekerja di luar negeri, berbeda dengan Daniel Minardi. Head of Brands Management dari Shopee Indonesia ini selalu memiliki keinginan untuk bekerja dan berkontribusi bagi tanah kelahirannya, Indonesia.

Sebelum kembali ke Indonesia dan bekerja di Shopee, Daniel merupakan Senior Analyst di salah satu bank investasi ternama, Goldman Sachs. Meski memiliki jabatan yang menjanjikan dan kehidupan yang nyaman di luar negeri, ia tetap rindu untuk kembali ke Indonesia. Baginya, kembali ke Tanah Air merupakan suatu impian yang harus ia penuhi, sebelum terlambat.

Selama lebih dari 12 tahun tinggal di Singapura dan Australia, Daniel mengaku terus memiliki keinginan untuk kembali ke Indonesia. Bahkan, setelah menyelesaikan kuliahnya di Singapura pun keinginan tersebut semakin kuat. Namun, kesempatan baru datang 3 tahun yang lalu saat ia ditawari bekerja di Shopee. Kepada Marketeers, Daniel membagikan ceritanya bekerja di Shopee dan kecintaannya terhadap Indonesia.

Keinginan untuk kembali ke Indonesia

Tinggal lama di luar negeri tidak menjadikan Daniel lupa dengan negara kelahirannya. Bahkan, ketika memiliki karier dan kehidupan yang nyaman di Singapura dan Australia pun ia tetap ingin kembali ke Indonesia. Alasannya sangat sederhana, pertama ia ingin berkontribusi dan kedua karena ia rindu dengan Indonesia.

Kerinduan Daniel untuk kembali ke Indonesia memang sudah tumbuh sejak ia menyelesaikan kuliahnya di Singapura. Namun, saat itu takdir belum memperbolehkannya untuk kembali. Ia pun diterima bekerja di Goldman Sachs. Meski bekerja di perusahaan besar, keinginannya untuk kembali pun semakin kuat. Menurutnya, sebagai orang Indonesia, ia perlu untuk kembali ke Indonesia.

“Kalau dibilang nyaman berkarier di luar negeri, ya, nyaman. Tapi, saya merasa, saya ini orang Indonesia kenapa berkontribusinya untuk negara lain. Saya ingin berkontribusi untuk negara saya sendiri. Tapi selain itu, juga ada kerinduan selama saya tinggal di luar ya. Saya rindu pulang, saya rindu Indonesia,” jelas Daniel.

Di mata Daniel pula, Indonesia menawarkan banyak kesempatan untuk ia capai. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir kondisi ekonomi dan politik Indonesia sedang tidak stabil. Namun, baginya di mana ada tantangan di situ ada kesempatan. Bahkan ia yakin, kesempatan Indonesia untuk berkembang akan semakin besar jika semua permasalah ekonomi dan politik bisa dilewati.

Indonesia sendiri memiliki beberapa keuntungan untuk berkembang dan berkompetisi di ekonomi global. Daniel menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat. Selain itu, penduduk yang padat ini juga didukung dengan banyaknya penduduk usia produktif. Dari kedua hal ini saja, menurut Daniel, Indonesia dapat bersaing di ekonomi global. Hal ini pula bisa dilihat dari berkembangnya ekonomi digital Indonesia di mana didominasi oleh pengguna usia produktif.

High risk, high gain. Menurut saya, dengan kondisi Indonesia yang bahkan sampai saat ini masih belum terlalu stabil, Indonesia tetap menawarkan banyak kesempatan. Kan, kalau banyak masalah banyak solusi ya. Nah solusi ini lah yang harusnya lebih dipikirkan. Makanya, menurut saya dengan solusi yang kreatif untuk kita berkreasi lebih tinggi, kita bisa membuat Indonesia maju,” kata Daniel.

Memilih Shopee

Daniel mengatakan bahwa keinginannya untuk berkontribusi untuk Indonesia tidak muluk-muluk, ia hanya ingin bekerja di Indonesia.  Setelah bekerja cukup lama di Goldman Sachs selama lebih dari tiga tahun, Shopee pun memberikan jalan untuk ia kembali ke Indonesia. Melalui Shopee, ia yakin dapat memberikan kontribusinya untuk Indonesia.

Pindah dari Goldman Sachs ke Shopee tentu bukan keputusan yang mudah. Keduanya pun memiliki fokus yang berbeda, satu merupakan bank investasi dan yang lain merupakan e-commerce. Namun, ketertarikan Daniel pada dunia internet ekonomi membuatnya siap dengan segala konsekuensi untuk pindah ke Shopee.

Daniel bercerita ketertarikannya tersebut di mulai ketika ia melihat ekonomi Indonesia mulai mengalami perkembangan, termasuk di ranah internet ekonomi. Startup besar seperti gojek dan traveloka pun mulai menunjukkan diri dengan exposure dari media dan funding besar-besaran. Melihat ekonomi di Indonesia semakin berkembang ke arah yang lebih baik dengan pemain utama internet ekonomi membuka jalan bagi Daniel untuk bergabung dengan Shopee.

“Dari situlah muncul kesempatan. Kebetulan memang ada teman juga di Shopee, kita berbicara mengenai visinya apa. Oh…membuat suatu e-commerce di South East Asia dan saya percaya sih dengan visinya itu sendiri kalau kita ingin filling the gap in the market,” ujar Daniel.

Meski bekerja di industri yang berbeda dari yang sebelumnya, Daniel mengaku tidak kaget. Ia bahkan sangat siap bekerja untuk Shopee. Dan, jika dilihat lagi, Shopee membuat impiannya kembali ke Indonesia tercapai. Dia pun tidak mempermasalahkan perbedaan kultur yang besar, ia hanya ingin fokus untuk belajar dan mencapai tujuannya untuk berkontribusi bagi Indonesia melalui Shopee.

Memilih Shopee pun menurut Daniel merupakan keputusan yang tepat. Memang 3-4 tahun yang lalu sudah banyak e-commerce yang menjanjikan sedang tumbuh di Indonesia. Namun, Daniel melihat jika Shopee, yang saat itu baru memulai bisnisnya, masih memiliki kesempatan yang sangat besar dan luas. Dari segi visi dan misi pun ia merasa memiliki kecocokan dengan Shopee. Sehingga, hingga saat ini pun ia tidak pernah merasa menyesal bergabung dengan Shopee.

“Yang pentingkan gimana kita bisa berkontribusi. Terkadang pilihan di depan itu memang penting. Tapi, kalau sudah ada pilihan begitu sudah menjalani itu yang paling penting. Karena kesuksesan itu ketika kamu menjalani. Pilihan yang tepat itu kan hanya pintu masuk,” terang Daniel.

Daniel menutup wawancara dengan Marketeers dengan memberikan sebuah pesan, yaitu ketika mulai bekerja cobalah terus belajar untuk menjadi ahli dalam bidang yang sedang digeluti. “Dengan menjadi seorang ahli secepat mungkin, kita dapat beradaptasi dengan baik di pekerjaan kita dan dapat meraih kepercayaan dari orang-orang sekitar,” tutup Daniel.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related