Saat libur panjang Lebaran 2023, tren menarik muncul di industri perhotelan Indonesia, yaitu meningkatnya jumlah wisatawan yang melakukan pemesanan secara spontan atau yang dikenal sebagai ‘spontaneous travelers’. Berdasarkan data RedDoorz, permintaan akomodasi meningkat signifikan di hari kedua Lebaran sebesar 58% jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Henry Manampiring, Regional VP Marketing RedDoorz menjelaskan bahwa dari data RedDoorz, total kamar yang terjual sepanjang libur Lebaran tahun ini, 80% konsumen memilih untuk memesan dan check-in di hari yang sama.
“Kalau umumnya plan liburan sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, kali ini konsumen lebih spontan dalam memanfaatkan cuti bersama kemarin,” ujar Henry dalam keterangannya, pada Senin (29/5/2023).
Jumlah wisatawan yang menggunakan aplikasi dan website pada tahun 2023 pun ikut meningkat hingga 12% jika dibandingkan tahun lalu. Dengan kenaikan paling signifikan terjadi pada pemesanan melalui website sebanyak 150%.
Hal ini menunjukkan berbagai macam fitur dan teknologi di website dan aplikasi RedDoorz sudah semakin membantu dan memudahkan wisatawan dalam memesan hotel RedDoorz.
BACA JUGA: RedDoorz Jangkau Generasi Muda dengan SANS Hotel di 17 Kota
“Ini mendorong kami untuk terus mengembangkan aplikasi dan website RedDoorz sehingga bisa selalu diandalkan konsumen setia kami maupun yang baru pertama kali menginap di RedDoorz,” tambah Henry.
RedDoorz menyediakan platform teknologi pemesanan berupa website dan aplikasi yang bisa diunduh melalui Google Play Store atau Apps Store. Melalui platform ini, pengguna bisa lebih mudah mendapatkan beragam pilihan hotel multi-brand RedDoorz, berdasarkan pilihan kota atau destinasi yang dituju.
Selain itu, RedDoorz juga mencatat dari sisi usia, wisatawan yang menginap di hotel-hotel RedDoorz sepanjang libur Lebaran 2023 didominasi oleh mereka yang berusia 25 – 34 tahun (35%) atau mereka yang masuk dalam usia generasi milenial dan Gen-Z.
Berdasarkan hasil survei RedDoorz dan Telkomsel, wisatawan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Essential Seeker dan Max Experience Seeker. Essential Seeker merupakan wisatawan yang melihat hotel dan penginapan hanya sebagai tempat strategis untuk beristirahat dan menyimpan barang untuk sementara waktu.
BACA JUGA: RedDoorz Gandeng BI NTB-Bali Genjot Akselerasi Pemulihan Pariwisata
Tipe ini cenderung puas dengan fasilitas standar seperti kasur yang nyaman, air minum, dan peralatan mandi. Keputusan pemilihan hotel bagi Essential Seeker juga didasarkan pada jarak yang dekat dengan tujuan mereka, menghemat waktu dan tenaga perjalanan, serta meminimalisir pengeluaran. Mereka lebih memprioritaskan anggaran untuk mengeksplorasi tempat-tempat yang ingin dikunjungi.
Sementara Max Experience Seeker adalah tipe wisatawan yang menganggap hotel sebagai bagian penting dari pengalaman perjalanan mereka. Selain mencari hotel sebagai tempat beristirahat, mereka mencari fasilitas lengkap yang sesuai dengan anggaran mereka.
Wisatawan mengharapkan fasilitas hiburan seperti kolam renang, pusat olahraga, restoran, taman bermain anak, serta layanan estetika seperti pemandangan indah, therapy massage, airport shuttle, dan valet parking.
Max Experience Seeker siap mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk menginap di hotel yang menawarkan fasilitas lengkap dan sesuai dengan ekspektasi mereka.
Dalam menjawab berbagai preferensi dan kebutuhan wisatawan, RedDoorz berkomitmen untuk #BukaSemuaPintu berbagai pilihan akomodasi yang nyaman dan terjangkau bagi dua tipe wisatawan tersebut, RedDoorz untuk penginapan yang nyaman dengan harga terjangkau dan lokasi strategis, SANS dengan konsep milenial untuk wisatawan berjiwa muda dan chill.
Kemudian Urban View yang dapat mengakomodasi kebutuhan bepergian para urban travelers, Sunerra Hotel bintang empat yang cocok untuk keluarga dengan fasilitas yang lengkap seperti area bermain anak, kolam renang, restoran berkelas hingga co-working space.
Hadir pula The Lavana yang berfokus pada villa, townhouse, unique stay, resort untuk wisatawan yang membutuhkan healing dari aktivitas sehari-hari.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
