Data Registrasi SIM Card Bocor, Pemerintah Cari Pemilik Kebocoran Data
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menindaklanjuti dugaan kebocoran data registrasi SIM card telepon Indonesia dengan melakukan koordinasi bersama ekosistem pengendali data. Kominfo juga melakukan rapat koordinasi dengan seluruh operator seluler, Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Cyber Crime Polri, dan Ditjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Kominfo sebagai pengampu untuk operator seluler.
Kominfo mengakui ada kemiripan data antara yang diklaim hacker sebagai data registrasi SIM card penduduk Indonesia, dengan yang dimiliki oleh para operator.
“Jadi dalam kesimpulannya tadi semua melaporkan bahwa (struktur data) tidak sama, tapi ada beberapa file yang ada kemiripannya. Untuk itu, dari semua operator begitu juga dari Dukcapil, kita sepakat untuk dilakukan investigasi lebih dalam lagi,” ujarnya di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Dirjen Semuel menjelaskan BSNN akan membantu operator seluler dan Dukcapil untuk melakukan klasifikasi data lebih dalam. Langkah itu diambil mengingat perilaku kejahatan siber yang dilakukan hacker kadang tidak memberikan data secara lengkap.
“Jadi kita cari supaya kita tahu di mana, data siapa yang yang bocor, dan bagaimana kita melakukan mitigasi dan pengamanannya. Karena itu juga hadir tadi dari Cyber Crime Polri yang akan mendapatkan data input dari hasil investigasi dan akan menindaklanjuti,” tuturnya.
Menurut dia, setiap terjadi kebocoran data pribadi setidaknya terdapat dua unsur atau langkah pencegahan, yakni secara adminsitratif dan memastikan sumber kebocoran data tersebut dapat diketahui.
“Yang pertama pelanggaran administratif atau complains yaitu para penyedia, karena sesuai dengan Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) setiap pengendali data wajib menjaga keamanan dan juga kerahasiaannya. Yang kedua, dalam rapat tadi, semua harus memastikan, mengecek jangan sampai kebocorannya itu belum ditutup misalnya kalau ada kebocoran, ini yang kita sampaikan tadi,” katanya.
Editor: Ranto Rajagukguk