Daya Beli Anak Meningkat, Iklan Digital Punya Andil Besar

marketeers article

Meskipun belum memiliki penghasilan sendiri, daya beli anak di Indonesia terus meningkat. Anak-anak itu membeli produk dengan uang saku yang mereka dapatkan. Menurut survei TotallyAwesome, sebuah perusahaan media digital anak, menemukan bahwa sekitar 37% anak Indonesia membeli produk dengan uang saku pribadi. Jumlah itu  meningkat sekitar 4% dibanding tahun lalu yang mencapai 33%.

Nilai uang saku yang diterima anak pun cukup besar. Saat ini, 99% orang tua memberikan uang saku kepada anak-anak mereka. Mayoritas anak-anak menerima uang saku secara harian, mingguan, atau ketika mereka membutuhkannya. Hasil survei menemukan bahwa 74% anak-anak menerima uang saku reguler dengan jumlah rata-rata sekitar Rp 796.623 per bulan.

“Studi ini mengungkapkan bahwa anak-anak Indonesia sekarang lebih bebas memutuskan apa yang ingin mereka beli, serta lebih cenderung membeli produk yang mudah diakses dan terjangkau seperti makanan ringan, permen dan minuman,” jelas Quan Nguyen, Chief Executive Officer TotallyAwesome.

Pengaruh Iklan Digital

Iklan digital mendorong anak-anak untuk mencari informasi tentang produk yang mereka inginkan dan keingintahuan tersebut berkontribusi besar terhadap keputusan pembelian anak pada produk yang diiklankan. Lebih dari 52% anak-anak membeli produk dengan uang mereka sendiri setelah melihat produk yang diiklankan online, sementara 76% meminta orang tua mereka untuk membeli produk yang mereka inginkan.

Selain itu, survei juga menemukan bahwa pengaruh anak-anak terhadap keputusan pembelian oleh orang tua meningkat. Terlihat dari temuan yang menyebutkan bila 87% orang tua membeli produk yang dilihat anak mereka di iklan daring (online).

Dalam hal daya beli, penelitian TotallyAwesome menemukan bahwa anak-anak menggunakan uang saku mereka setiap minggu untuk membeli barang habis pakai; makanan ringan dan permen menempati posisi pertama dengan hasil 64%, diikuti dengan mainan 50%, minuman 48%, sementara buku dan komik menempati urutan terakhir dengan hasil 29%.

Riset dari TotallyAwesome juga mencatat bahwa 87% anak Indonesia kini lebih memilih internet dibandingkan TV, atau meningkat sekitar 7% dibandingkan tahun lalu; dengan tren jumlah penggunaan internet dipengaruhi oleh penggunaan smartphone. Sebanyak 91% anak-anak Indonesia memilih ponsel pintar sebagai perangkat pilihannya.

“Selain menghabiskan uang saku pribadi, anak-anak juga memiliki Pester Power yang signifikan untuk memengaruhi orang tua mereka ketika melihat sesuatu yang disukai di TV dan internet. Untuk alasan ini, pemasar harus mengembangkan strategi digital yang efektif untuk menjangkau anak-anak,” pungkas Quan.

    Related