Sasar 52 Juta Middle Class, DBS Kampanyekan Investasi sebagai Gaya Hidup
Terdapat 52 juta orang di Indonesia yang termasuk kelompok aman secara finansial alias kelas menengah atas. Hal ini tercatat dalam laporan Bank Dunia bertajuk Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class.
Kelas menengah ini menjadi salah satu segmen yang fokus digarap oleh Bank DBS Indonesia. Menurut Managing Director Head of Digital Banking Group PT Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto, masyarakat Indonesia rata-rata mengeluarkan biaya konsumsi bulanan sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 6 juta.
“Jika dilihat dari pendidikan, masyarakat yang tergolong pada segmen ini memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi atau setidaknya telah mendapatkan gelar sarjana,” jelas Leonardo.
Untuk dapat mengakomodir segmen emerging affluent ini, DBS Indonesia terus memperbaiki produk digital mereka, digibank by DBS. Beberapa fitur ditambahkan untuk mengakomodir kebutuhan nasabahnya. Salah satunya adalah fitur e-SBN untuk pilihan berinvestasi.
Selain menyajikan opsi investasi, fitur ini sekaligus mendukung pemerintah dalam pembangunan nasional karena menjadi mitra distribusi Sukuk Ritel seri SR012.
Sukuk Ritel seri SR012 merupakan produk investasi syariah yang ditawarkan pemerintah untuk warga negara Indonesia yang ingin memulai investasi sejak dini. SR012 dapat dipesan hingga 18 Maret 2020 mendatang dengan nilai pemesanan mulai dari Rp 1 juta.
Leonardo meyakini bahwa melalui digibank, Bank DBS ingin mengedukasi masyarakat untuk menjadikan investasi sebagai gaya hidup dan mendapatkan kemandirian finansial.
Editor: Ramadhan Triwijanarko