Demand-Side Approach dalam Strategi Pemasaran EdTech

marketeers article
Ilustrasi Edtech. (Sumber: www.123rf.com)

oleh Ray Pulungan, CEO PINTAR

Pandemi COVID-19 membawa peluang sekaligus tantangan bagi EdTech startup di Indonesia. Saat puncak krisis terjadi, kebutuhan terhadap pembelajaran jarak jauh meningkatkan penggunaan platform belajar online secara pesat. 

Akan tetapi, angka tersebut menurun drastis pasca-pandemi karena kembalinya pelajar ke kelas offline. Pandangan bahwa bisnis EdTech tidak sesuai dengan pasar Indonesia sebagian besar disebabkan oleh strategi yang kurang tepat. 

Banyak EdTech di Indonesia mungkin tidak memahami sepenuhnya dinamika pasar dan kebutuhan peserta didik. Banyak EdTech di Indonesia dengan sengaja atau tidak sengaja memosisikan dirinya sebagai pembuat konten pembelajaran. 

BACA JUGA: Kinerja Tahun Lalu Positif, Bank Neo Commerce Optimistis Hadapi Tahun 2024

Model seperti ini sangat bias dari sisi supply karena tidak mempertimbangkan konteks dan kebutuhan peserta didik. Pendekatan yang berdasarkan asumsi “one-size-fits-all” mengabaikan demand atau peminatan dari pembelajaran, yaitu kebutuhan masyarakat dan industri, serta konteks sosiokultural yang membentuk bagaimana dan mengapa orang belajar. 

Lantas, seperti apa demand dari pembelajaran tersebut? Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, pembelajaran bukan sebuah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pekerjaan yang layak, hidup yang sejahtera, dan status sosial adalah alasan mengapa orang belajar dan berkompetisi untuk mendapat pendidikan yang berkualitas. 

Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari tujuan praktis ini. Ketika kita memisahkannya, maka pembelajaran tersebut hanya akan melayani kelompok kelas atas yang memiliki privilese untuk belajar demi kesenangan atau kepuasan pribadi. 

BACA JUGA: Kembangkan Mobil Listrik, Toyota Jalin Kemitraan dengan Maruti Suzuki di India

Di sisi lain, tujuan-tujuan praktis di atas juga selayaknya tidak hanya terbatas pada pekerjaan. Pembelajaran seharusnya juga diperlakukan sebagai sarana untuk aktualisasi diri, atau mencapai potensi maksimal setiap individu. 

Oleh karena itu, perusahaan EdTech perlu mengembangkan strateginya dengan merujuk pada use cases angkatan kerja atau kebutuhan industri. Di sinilah pemasaran berperan untuk memahami pelanggan. 

Mulai dari tujuan dan pain points, hingga use cases dan solusi potensialnya. Dengan demikian, apa yang ditawarkan oleh bisnis EdTech dapat dengan tepat menyentuh pelajar dengan kebutuhannya masing-masing. 

BACA JUGA: Sambut Ramadan, The Westin Surabaya Hadirkan Kuliner Timur Tengah

Dalam menerapkan pendekatan demand-site, terdapat beberapa tantangan, antara lain, bagaimana memahami kebutuhan dan pain points target pasar. Ini membutuhkan riset pasar yang mendalam dan berkelanjutan. 

Selanjutnya, mengembangkan konten dan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan target pasar memerlukan tim yang kreatif dan inovatif yang dapat menghasilkan konten yang menarik dan efektif. Tantangan lainnya adalah bagaimana menggunakan strategi pemasaran yang tepat untuk menjangkau target pasar. 

Ini membutuhkan pengetahuan tentang media dan platform yang digunakan oleh target pasar. Beberapa cara dapat ditempuh untuk mengatasi tantangan dalam menerapkan pendekatan demand-side

BACA JUGA: Parlemen AS Siapkan Regulasi Wajibkan TikTok untuk Divestasi

Misalnya, bekerja sama dengan pakar industri membantu EdTech memahami kebutuhan dan pain points pasar. Melakukan riset pasar secara berkala membantu memahami tren dan perubahan di pasar. 

Pengembangan tim kreatif dan inovatif diperlukan untuk menghasilkan konten yang menarik dan efektif sesuai dengan kebutuhan target pasar. Terakhir, menggunakan berbagai strategi pemasaran, seperti media sosial, iklan online, dan email marketing, membantu menjangkau target pasar.

Pendekatan demand-side dalam strategi pemasaran EdTech sangat penting untuk memastikan keberhasilan bisnis. Dengan memahami kebutuhan dan pain points target pasar, EdTech dapat menawarkan solusi yang tepat dan menyentuh kebutuhan pelajar dengan lebih efektif. 

BACA JUGA: MGID Luncurkan Platform Kampanye Iklan Berbasis AI

Meskipun terdapat beberapa tantangan dalam menerapkan pendekatan demand-side, dengan strategi yang tepat dan kreatif, EdTech dapat mengatasinya dan mencapai kesuksesan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related