Kemudahan untuk melakukan sesuatu dalam kehidupan makin dicari oleh semua orang. Hasilnya, berbagai inovasi teknologi diciptakan.
Hal ini jugalah yang sedang dialami ribuan orang di Swedia. Dikutip dari laman Bussiness Insider, tercatat sebanyak 3.000 orang rela melakukan implan microchip ke dalam tubuh mereka demi mempermudah kehidupan.
Dilaporkan oleh Agence France-Presse, hal ini sudah terjadi dalam tiga tahun terakhir. Masyarakat berbondong-bondong menanamkan microchip sebesar bulir beras ke ujung jari atau bagian tangan lainnya untuk mempermudah proses akses data bahkan membayar tiket perjalanan kereta.
Biohacking yang berarti memodifikasi tubuh dengan menggunakan teknologi memang sedang naik daun di beberapa negara di dunia, teknologi yang juga digunakan sebagai konsep dasar dari Apple Watch dan Fitits. Salah satu produk biohacking yang sedang menjadi sorotan adalah implan microchip.
Perusahaan biohacking asal swedia, Bionyfiken menggelar “pesta implan” pada empat tahun lalu di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, dan Mexico. Di pesta ini, ribuan orang bersuka rela ditanamkan sebuah microchip di tubuhnya yang bisa diprogram ulang untuk mempermudah kegiatan dalam hidup seperti bekerja, membayar, hingga berolahraga.
“Tubuh manusia adalah platform besar untuk generasi selanjutnya. Bagian-bagian tubuh yang berhubungan adalah sebuah fenomena dan implan ini merupakan bagian dari hubungan tersebut,” jelas Hannes Sjöblad, pendiri Bionyfiken, dikutip dari Tech Insider.
“Kami sedang melakukan pembaruan pada hal-hal yang kita pakai saat ini. Dan yang kita pakai itu akan bisa ditanamkan (dalam tubuh) dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun mendatang,” lanjut Hannes.
Hannes juga menjelaskan bahwa di masa depan, tidak ada orang yang mau membawa telepon genggam atau berbagai kartu untuk mengakses sesuatu. Menurutnya, hal-hal tersebut akan bisa dilakukan dengan gerakan jari tangan yang sudah ditanamkan microchip. Menurut Hannes, kemudahan inilah yang menjadi tujuan diciptakannya teknologi microchip implan.
Melihat tren microchip implan yang sangat tinggi di masyarakat, Swedia kini mulai melakukan penyesuaian untuk memenuhi penggunaan teknologi tersebut. Salah satu yang sudah terimplementasi adalah layanan kereta api. Perusahaan penyedia jasa kereta api nasional Swedia SJ mulai membuka akses untuk mereka yang menggunakan microchip untuk membayar tiket kereta. Pembayaran dilakukan ketika penumpang sudah menaiki kereta. Kini, penumpang tidak lagi repot memesan tiket melalui ponsel maupun vending machine.