PT Bussan Auto Finance (BAF) berhasil menutup tahun 2018 dengan performa yang baik. Dalam laporan resminya, jumlah aset perusahaan berhasil tumbuh 39% dari Rp 8 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 11,1 triliun. Kenaikan pendapatan dan laba bersih pun mereka bukukan. Tercatat, aba bersih tahun berjalan BAF naik 23% dengan Rasio Non-Performing Financing (NPF) BAF yang masih cukup terjaga, yaitu sebesar 0,67% sampai akhir tahun 2018.
Rasio tersebut masih jauh lebih baik dibandingkan dengan NPF indutri pembiayaan yang tercatat pada level 2,71% pada akhir tahun 2018.
Hasil ini didapat karena inovasi dan diversifikasi bisnis yang terus dilakukan oleh perusahaan. Sejak 2017, BAF telah memasarkan produk pembiayaan kendaraan roda empat kepada masyarakat. Hal ini merupakan salah satu bagian dari strategi diversifikasi portfolio BAF -yang sebelumnya berfokus pada pembiayaan sepeda motor Yamaha.
Ke depan, BAF optimistis lini bisnis Non-Yamaha Motorcyle dapat memberikan kontribusi optimal terhadap pertumbuhan BAF secara menyeluruh.
Selain itu, areal pemasaran juga mereka kerahkan. “Jika tahun 2018 jaringan layanan pembiayaan mobil BAF telah menjangkau area Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Surabaya, di bulan April tahun 2019 ini
kami baru saja meluaskan area pembiayaan di Semarang, Jawa Tengah,” ujar Presiden Direktur BAF Lynn Ramli.
Lynn berharap pihaknya dapat masuk juga ke are Sumatera. “Kami akan fokus kepada pembiayaan mobil merek Jepang melalui mitra diler dan e-commerce,” tutup Lynn.
Editor: Sigit Kurniawan