dentsu: Game dan AI Jadi Salah Satu Tren dalam Strategi Marketing 2024

marketeers article
Prakash Kamdar, CEO, Clients & Solutions, SEA CEO, Singapore & Indonesia dentsu. (FOTO: Marketeers/Eric)

Tren marketing terus berubah seiring dengan dinamika yang terjadi di dalam masyarakat. Karenanya, konsultan komunikasi global bernama dentsu pun mendalami sejumlah tren yang bisa dijadikan landasan dalam menentukan strategi komunikasi dan marketing.

Tren itu pun diungkap dalam Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Club yang digelar oleh MCorp dan MarkPlus, Inc. di Jakarta, Rabu (17/1/2024). Prakash Kamdar, CEO, Clients & Solutions, SEA CEO, Singapore & Indonesia dentsu mengatakan pada tahun ini, terdapat sejumlah tren yang perlu diperhatikan agar para pemasar bisa menetapkan strategi yang optimal.

“Digitalisasi dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi salah satu tren di tahun ini. Tren itu harus dirangkul,” kata Prakash Kamdar dalam Jakarta CMO Club yang kali ini digelar dalam tema ‘Driving Sustainable Growth: The Role Of Multiplatform Communications in 2024′.

BACA JUGA: dentsu Ungkap Peran Agensi Dorong Brand Activation

Ia menekankan AI merupakan bagian dari teknologi digital yang telah diterapkan dalam banyak bidang, termasuk dalam pemasaran dan periklanan. Menurutnya, tahun 2023 merupakan momen efektivitas AI tengah menghadapi masa uji coba.

Setelah teknologi itu terbukti mampu menunjukkan efektivitasnya, maka ia meyakini penerapan AI akan makin mainstream. Pasalnya, teknologi itu mampu menjadi tools yang cepat dan efisien dalam memanfaatkan data yang ada untuk menghasilkan suatu decision yang akurat sekaligus mampu menjadi tools dalam suatu prediksi.

Uniknya, dalam kesempatan itu, ia juga mengungkap bahwa game merupakan suatu sarana yang cukup optimal dalam mengomunikasikan suatu pesan, merek atau produk.

Terlebih, saat ini game telah menjadi bagian dari masyarakat di beragam lapisan. “Pencinta game kerap menghabiskan banyak waktu untuk bermain game,” ucapnya.

BACA JUGA: Marketing 6.0 dan Lima Komponen Penyusun Immersive Experience

Iklan dalam game pun tak melulu dilakukan lewat baner atau pop-up advertising. Dalam presentasinya, ia mencontohkan sebuah iklan yang ditanamkan dalam sebuah game mobil balap.

Dalam game itu, sirkuit yang digunakan didesain dengan suasanya yang menyerupai dalam balap mobil sungguhan. Karenanya, pada sirkuit dalam game itu terdapat sejumlah papan iklan terkait produk tertentu.

Diyakini, hal ini bisa menjadi salah satu strategi komunikasi yang berdampak positif. “Saat ini jumlah gamers di seluruh dunia totalnya adalah sekitar 3 miliar orang sehingga tak heran sekarang banyak advertisers yang tertarik untuk mamanfaatkan game sebagai media channel,” ujarnya.

Meski begitu, dentsu menilai sarana komunikasi yang paling dominan tetap internet dan media sosial. Akan tetapi, penerapan strategi yang mengoptimalkan game juga bisa menjadi opsi atau tambahan media channel yang efektif, terutama jika pesan yang ingin disampaikan ditargetkan untuk segmen-segmen tertentu.

BACA JUGA: Strategi KCIC Jadikan Stasiun Whoosh Sebagai Pusat Destinasi

Hermawan Kartajaya, Tri-Founder of Phillip Kotler Center for ASEAN Marketing mengatakan tren-tren yang ada tahun ini perlu untuk terus dikaji dan diterapkan mengingat sekarang merupakan tahun yang cukup menantang.

dentsu
Hermawan Kartajaya, Tri-Founder of Phillip Kotler Center for ASEAN Marketing. (FOTO: Marketeers/Eric)

“Taun ini merupakan tahun politik sehingga pemasar akan menghadapi tantangan dalam melakukan strategi komunikasi. Karenanya, beberapa tren seperti penerapan AI jadi salah satu hal yang penting mengingat AI bisa menjadi sebuah tools untuk membantu menetapkan strategi yang pas,” kata Hermawan Kartajaya.

Pada kesempatan itu, ia pun menekankan saat ini pemasaran telah memasuki era Marketing 6.0. Dalam babak baru pemasaran tersebut, para pemasar ditantang untuk bisa menerapakan strategi immersive marketing.

BACA JUGA: Immersive Multimedia, Mengubah Cara Berinteraksi dengan Dunia Digital

Marketing 6.0 sendiri mengandung lima elemen yang menyusun pengalaman imersif. Kelima elemen itu adalah frictionless experience, multisensory experience, participate experience, interactive experience dan storytelling experience.

Strategi pemasaran dengan memanfaatkan game pun bisa jadi bagian dari penerapan immersive marketing. Karena, game menawarkan sajian audio visual dan jalan cerita yang melibatkan partisipasi dan interaksi dari gamers.

Dalam konteks game balap mobil, gamers akan disajikan dengan tantangan sesuai dengan sirkuit yang dihadapi. Di saat yang bersamaan, gamers akan disajikan oleh materi iklan dengan visual yang sejalan dengan laju mobill balap dalam permainan tersebut sehingga gamers akan merasakan pengalaman yang imersif.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related