Keberadaan agensi menjadi krusial untuk mendukung merek dalam melaksanakan brand activation. Dengan dukungan dan keahlian agensi, kegiatan aktivasi merek dapat diselenggarakan dengan efektif dan efisien, memberikan nilai tambah bagi merek dan pengalaman tak terlupakan bagi pelanggan.
Oleh sebab itu, kolaborasi dengan agensi yang tepat dapat meningkatkan peluang sukses dari brand activation. Erwin Airlangga, CEO Dwi Sapta (a dentsu company), menegaskan pentingnya peran agensi dalam brand activation.
Menurutnya, agensi berfungsi sebagai “brand guardian” yang membantu merek untuk tidak hanya dalam menciptakan awareness, tetapi juga dalam mengidentifikasi saluran pemasaran yang paling efektif untuk tujuan tertentu.
“Aktivasi merek lebih dari sekadar kampanye. Ini adalah tentang merancang strategi yang komprehensif, dari perencanaan awal, pelaksanaan, hingga evaluasi hasil. Hal ini untuk memastikan bahwa audiens tidak hanya mendengar tentang merek, tetapi juga benar-benar merasakan esensi dan nilai dari merek tersebut,” katanya.
BACA JUGA: Tren Evolusi AI, dentsu Indonesia dan Salesforce Perkuat Kemitraan
Selanjutnya, Wisnu Satya Putra, CEO, Creative, dentsu Indonesia menunjukkan bagaimana pendekatan kreatif menjadi kunci sukses perusahaan. Perusahaan memiliki moto “invitation to the never before” yang mencerminkan komitmen dentsu untuk selalu mencari inovasi dan solusi baru yang belum pernah ada sebelumnya.
“Kami berangkat dari masalah utama, dan mencari solusi yang tidak hanya baru, namun juga relevan dan berdampak. Sebagai contoh, berbagai brand activation yang kami lakukan menampilkan pendekatan yang berbeda, namun tetap efektif. Mulai dari iklan kondisioner yang viral, kampanye minyak angin, hingga kolaborasi dengan platform musik untuk anak-anak penyandang autisme,” ujar Wisnu.
Salah satu kekuatan utama dentsu Indonesia adalah fokusnya pada kreativitas. Wisnu mengungkapkan perusahaan memiliki dentsu Creative Scale yang diterapkan dalam setiap ide-ide yang dilakukan.
Terdiri enam6 skala, yakni damaging, unnoticed, good, creates culture, change society, dan invents the future. Skala ini memastikan bahwa setiap solusi yang ditawarkan tidak hanya kreatif, namun juga relevan dan memiliki dampak yang signifikan.
BACA JUGA: Perkuat Pemasaran dan Promosi, ALDO Gandeng dentsu Indonesia
Terkait dengan efektivitas brand activation, Erwin berpendapat efektivitas suatu kampanye tidak semata-mata dinilai dari seberapa kreatif kontennya, atau seberapa besar peningkatan penjualan. Menurutnya, activation adalah mengaktifkan kebutuhan seseorang untuk membeli, bukan sekadar mendorong penjualan.
“Dalam dunia pemasaran, ada yang disebut dengan funnel marketing, di mana pelanggan diarahkan dari tahap awareness hingga ke tahap pembelian. Nah, brand activation berfungsi di tahap mendekati pembelian, yaitu tahap desire dan interest,” ujar Erwin.
Selain itu, Erwin menekankan pentingnya membedakan antara marketing lead dan sales lead. Dalam brand activation, fokusnya adalah mengaktifkan potensi pasar dan mempersiapkan mereka menjadi pelanggan yang siap membeli.
Ia menyarankan dalam melakukan brand activation, yaitu pentingnya kolaborasi. Menurutnya, menyamakan tujuan dan harapan antara klien dan agensi, serta mengefektifkan kreativitas dalam tim, menjadi pondasi dalam menciptakan brand activation yang sukses.
Editor: Ranto Rajagukguk