Derasnya Arus Informasi di Era Digital Munculkan Kebutuhan Solusi Finansial
Di era digital saat ini, generasi produktif dari berbagai kelompok usia, seperti Gen Z, Millennial, dan Gen X, terpapar oleh luasnya penyebaran informasi. Informasi yang dikemas dengan singkat dan cepat menjadi lebih menarik bagi masyarakat.
Perubahan ini mempengaruhi perilaku konsumen, di mana pencarian informasi beralih dari bertanya kepada orang terdekat menjadi lebih mengandalkan internet dan media sosial. Perkembangan ini didukung oleh tingginya penetrasi smartphone di Indonesia.
BACA JUGA: Bidik UKM dan Edukasi Finansial, Bank BRI Gelar PRS 2023
“Penetrasi smartphone di Indonesia terjadi cukup tinggi. Sekitar 67,88% penduduk usia 5 tahun ke atas, kini telah memiliki smartphone. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, menyatakan bahwa angka ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya 65,87%,” ujar Hafid Hadeli, Wakil Direktur Utama, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).
Tidak hanya berhenti di situ, pengambilan keputusan dalam berbagai aspek kehidupan juga banyak dipengaruhi oleh informasi digital sebagai sumber referensi utama. Dengan begitu banyaknya informasi yang tersebar dan cepat didapatkan, individu yang tidak memiliki kemampuan self-censorship atau seleksi informasi cenderung memiliki short attention span atau masa konsentrasi yang lebih singkat.
BACA JUGA: Tips Jitu Membeli Kendaraan yang Tepat Sesuai Kebutuhan dan Tujuan Finansial
Hal ini menyebabkan mereka menyerap informasi tanpa melakukan penyaringan terlebih dahulu, dan sering kali merasa tergoda untuk membandingkan diri dengan apa yang mereka lihat di internet dan media sosial. Dampaknya, orang cenderung mengambil keputusan finansial secara impulsif dan terburu-buru, yang pada akhirnya bisa merugikan diri mereka sendiri di masa depan.
Mungkin saja mereka tergoda untuk melakukan pembelian barang tanpa pertimbangan matang karena terpengaruh oleh tren atau gaya hidup yang ditampilkan secara digital. Perilaku ini dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan dan kurangnya perencanaan finansial yang baik untuk jangka panjang.
Oleh karena itu, dalam menghadapi luasnya arus informasi digital, penting bagi individu untuk mengembangkan kemampuan self-censorship atau seleksi informasi yang lebih baik. Lebih bijaksana untuk melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan aspek finansial, sehingga keputusan yang diambil lebih terarah dan tidak merugikan diri sendiri di masa yang akan datang.