Indonesia saat ini memiliki jumlah pengguna internet sebanyak 93,4 juta pengguna. Hal ini ditambah dengan peredaran perangkat ponsel pintar sebanyak 71 juta unit. Tentunya, ini adalah bekal yang besar apabila Indonesia mau menggarap sektor digital ekonomi.
Terlebih volume sektor e-commerce Indonesia bisa mencapai US$ 130 miliar, dan terus tumbuh tiap tahunnya mencapai 50%. Sayangnya, angka ini belum didukung dari segi jumlah wirausaha. Wirausaha Indonesia baru mencapai 1,65% dari total penduduk.
Indonesia punya potensi dan modal yang kuat bila ingin tumbuh menjadi negara digital ekonomi terbesar di Asia. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia di Silicon Valley beberapa waktu lalu.
Misi ini diteruskan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menumbuhkan Gerakan 1.000 Startup Digital. Gerakan ini memiliki tujuan menumbuhkan 1.000 startup digital dengan valuasi sebesar US$ 10 miliar di 2020.
“Semua ini menjadi manifestasi semangat gotong-royong di era digital. Seluruh unsur masyarakat mulai dari pelaku, kreator, komunitas, akademisi, pemerintah, dan media bergerak bersama mengembangkan ekosistem dan mendorong terciptanya generasi baru yang mumpuni di bidang teknologi digital,” ujar Menkominfo Rudiantara di Jakarta, Jumat (17/6/2016).
Gerakan 1.000 startup digital akan dimulai di sepuluh kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak. Di sepuluh kota ini akan diberikan mentoring, workshop, hackathon, dan bootcamp.
Dengan gerakan, diharapkan startup baru dengan hadir untuk permasalahan sehari-hari.
Editor: Sigit Kurniawan