Di Balik Iklan Tolak Angin Versi Pacman

marketeers article

“Sebagai petinju kadang saya mengalami ‘Kabuhi’. Maaf, kabuhi dalam bahasa Indonesia adalah masuk angin.” Apa Anda ingat siapa yang mengatakan dua kalimat tersebut? Tidak salah, itu adalah penggalan script dari Manny “Pacman” Pacquiao dalam television commercial (tvc) Tolak Angin.

Penggunaan Pacman oleh Sido Muncul untuk membintangi tvc Tolak Angin tentunya memilki objektif khusus. Bukan sekadar membuat brand awareness Tolak Angin semakin menguat. Sebab, hampir bisa dipastikan orang Indonesia mengenal produk herbal yang memiliki tagline “Orang pintar minum Tolak Angin” ini.

“Saya selalu memilih bintang iklan produk Sido Muncul itu orang Indonesia. Tapi, begitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) nanti mulai, Tolak Angin harus menjadi produk global. Untuk itu, saya harus menggunakan endorser yang terkenal di kawasan ASEAN dan dunia. Terpaksa saya memilih Pacman yang pemain kelas dunia, tapi dia, kan, masih saudara serumpun,” kata Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul.

Mekipun menggunakan Pacman, tvc itu memang tetap tayang di Indonesia, sementara ini.  Alasannya, menurut Irwan, banyak orang asing yang bekerja dan tinggala di Indonesia. Sudah tentu, para expatriat ini mengenal Pacman yang tetap diakui masyarakat pecinta tinju sebagai pemenang dalam pertarungan dengan Mayweather.

Intulah yang sedang direncanakan, mengubah imej Tolak Angin menjadi produk global. Setelah imej itu terbentuk, maka relatif lebih mudah untuk menembus pasar di berbagai wilayah dunia, termasuk ASEAN.  Dengan menggunakan Pacman ini, bisa diprediksi secara cepat bahwa Tolak Angin akan hadir secara resmi di Filipina, asal petinju ini. Selama ini, Tolak Angin sudah ada di berbagai negara lantaran dibawa oleh orang-orang Indonesia yang memiliki toko di negara tersebut. Tapi, ada juga yang dibawa oleh distributor.

“Sebelum membawa produk ke suatu pasar yang saya lakukan adalah memastikan produk itu bagus. Apalagi, Tolak Angin itu bukan barang komoditas yang bisa diterima di mana saja. Strategi marketing saya, 99% menciptakan produk bagus, sisanya itu pendorong,” jelas Irwan. 

    Related

    award
    SPSAwArDS