Di Balik Strategi Marketing One Brand Coca-Cola

marketeers article

Coca-Cola memperkenalkan strategi marketing global barunya, yaitu One Brand. Untuk pertama kalinya, merek Coca-Cola, Coca-Cola Light/Diet Coca-Cola, Coca-Cola Zero, dan Coca-Cola Life akan disatukan di bawah satu brand positioning Coca-Cola. Lalu, strategi tersebut dikomunikasikan melalui satu kampanye kreatif bertajuk Taste the Feeling. Hal ini dikemukakan langsung oleh Marcos de Quinto, Chief Marketing Officer The Coca-Cola Company dalam acara global launch di Paris, Perancis beberapa hari lalu.

Strategi One Brand ini, yaitu meningkatkan nilai dari merek Coca-Cola secara global serta menyatukan seluruh varian Coca-Cola di bawah merek Coca-Cola sebagai merek minuman nomor satu di dunia. Lalu, dalam kampanye ini, Coca-Cola menggunakan pendekatan storytelling tentang momen-momen yang terjadi setiap hari. Hal ini dilakukan Coca-Cola untuk selalu terhubung dengan konsumennya di seluruh dunia.

Bukan hanya itu saja, Coca-Cola akan menempatkan produk sebagai inti dari semua material kreatif sebagai bentuk perayaan dari pengalaman dan kepuasan saat meminum Coca-Cola, apa pun jenisnya.

Quinto mengatakan ada jutaan orang di seluruh dunia mencari Coca-Cola dingin setiap harinya. Pendekatan One Brand yang baru ini akan memberikan nilai yang sama ke semua produk di bawah merek dagang Coca-Cola. Di saat yang sama, Coca-Cola berkomitmen untuk selalu menawarkan pilihan secara lebih jelas kepada konsumen.

“Ini merupakan investasi yang kuat untuk semua produk Coca-Cola, menunjukkan bagaimana setiap orang dapat menikmati spesial-nya Coca-Cola dingin, baik itu dengan atau tanpa kalori, dengan atau tanpa kafein,” kata Quinto.

Ia menyadari, setiap orang ingin menikmati Coca-Cola dengan cara yang berbeda-beda. Namun, semuanya menginginkan produk Coca-Cola yang nikmat dan menyegarkan.

“Melalui strategi One Brand, kami akan meninggalkan pendekatan multiple-brand campaigns kepada satu single-iconic brand campaign yang secara sekaligus akan mengangkat produk dan merek,” tutupnya.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related