Saat Pandemi, Brand Harus Prioritaskan Transparansi dan Keselamatan
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, brand harus bisa memilah prioritas yang ada. Di kondisi seperti ini, tidak ada yang jauh lebih merugikan selain brand bersikap acuh dengan kondisi yang ada.
Terlebih bila brand terlihat tidak peduli tentang keselamatan pelanggan atau karyawannya. Penghasilan dan keuntungan itu penting, tetapi keselamatan untuk diri sendiri dan orang lain dalam situasi ini adalah yang terpenting.
Dan ketika menyangkut risiko penyebaran virus, transparansi adalah kunci bagi brand. Dalam internal brand harus ada transparasi yang jelas terkait risiko yang ditimbulkan kepada seluruh pemangku kepentingan. Jangan lupa untuk menyampaikan beragam skema untuk memitigasi masalah tersebut.
Brand juga harus bisa memberikan informasi yang kredibel dan relevan. Di situasi saat ini brand sangat perlu untuk mengambil peran aktif dalam beragam kanal dan aktivitas untuk membantu seluruh lapisan masyarakat dalam meminimalisir penyebaran virus.
Jangan sampai Anda mempertaruhkan citra brand dengan menutupi fakta-fakta yang ada. Beberapa contoh menarik dan bisa ditiru adalah Grab menutup kantornya di Singapura dan Bangkok selama 5 hari setelah seorang karyawan yang berbasis di Singapura yang baru-baru ini mengunjungi Bangkok dinyatakan positif.
Di Indonesia, Media Group langsung mengumumkan perpindahan kantor ketika satu karyawan mereka positif mengidap COVID-19. Seluruh operasional yang berada di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, langsung dipindahkan ke kawasan Pancoran. Hal ini diikuti dengan prosedur yang sudah disesuaikan.
Ketika sudah ada pasien, memang tidak ada jalan untuk memutar kembali. Tapi, brand memiliki peran untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Semisal terus memberikan informasi kepada publik dan ragam inisiatif. Dan membatasi pertemuan tatap muka secara langsung.
Di situasi ini setiap tindakan dari kita semua sangat menentukan masa depan.