Diam Bukan Solusi, Ini 3 Cara Hadapi Silent Treatment

marketeers article
Ilustrasi silent treatment (Foto: 123rf)

Pertengkaran adalah satu hal yang sulit dihindari dalam hubungan. Kalau sudah demikian, tiap orang punya caranya sendiri untuk mengatasi masalah tersebut. 

Salah satunya, mendiamkan si pasangan atau disebut juga silent treatment. Silent treatment merupakan sikap saat seseorang lebih memilih diam dan mengabaikan orang lain ketimbang mendiskusikan masalah. 

Pada beberapa kasus, ini sebenarnya adalah cara untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa dirinya sedang kesal. Namun, orang tersebut tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaannya sehingga memilih untuk diam. 

Di sisi lain, silent treatment juga menjadi bentuk pelecehan emosional dan manipulasi. Orang yang melakukan silent treatment sengaja bersikap dingin untuk menghukum orang lain agar mereka meminta maaf padanya. 

Ini merupakan salah satu bentuk perilaku pasif-agresif untuk mengontrol seseorang. Silent treatment sejatinya bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik. 

Sebab, tindakan ini malah bisa membuat salah satu pihak menjadi enggan berkomunikasi untuk menyelesaikan konflik dengan benar. 

BACA JUGA: Kenali Public Display of Affection, Fenomena Bermesraan di Depan Umum

Karena itulah, silent treatment dapat berdampak pada kesehatan suatu hubungan. Seseorang dengan pasangan yang kerap melakukan silent treatment biasanya lebih cenderung melanjutkan perselisihan karena mereka belum memiliki kesempatan untuk membahas keluhan mereka lebih dalam.

Masalah yang terus menumpuk dan berlarut-larut dalam hubungan juga dapat menciptakan toxic relationship, kurangnya keintiman, komunikasi yang buruk, bahkan bisa berakhir dengan perpisahan. Anda tentu tidak mau hal-hal tersebut terjadi, bukan? 

Untuk itu, jika Anda memiliki pasangan yang suka melakukan silent treatment, cobalah terapkan lima cara berikut yang dilansir dari Hello Sehat:

Beri Waktu Sendiri

Seseorang yang melakukan silent treatment, tanpa disadari, sebetulnya sedang berkutat dengan pikirannya. Karena itulah, coba beri mereka waktu sejenak untuk berdamai dengan dirinya sendiri.

Namun, pastikan perilaku ini tidak berlangsung selama berhari-hari dan membuat Anda merasa bersalah hingga menyebabkan rendah diri. Cukup beri mereka waktu untuk menenangkan pikirannya.

Cari Sumber Masalah

Mendiamkan pasangan saat ada masalah merupakan salah satu bentuk perilaku pasif-agresif untuk membuat seseorang merasa bersalah. Jika hal ini terjadi, cobalah sedikit menengok ke belakang dan cari tahu hal yang mendasarinya. 

BACA JUGA: Belajar dari Kasus Mahasiswa Unnes, Sadari 5 Tanda Bunuh Diri

Meskipun Anda merasa bahwa apa yang diperdebatkan bukan sepenuhnya salah Anda, cobalah sedikit mengalah. Turunkan ego Anda, dan jangan segan untuk meminta maaf dengan tulus.

Tetapkan Batasan

Ketika permasalahan yang memantik silent treatment berhasil diatasi, buatlah kesepakatan dengan pasangan. Bicarakan dengannya untuk tidak melakukan hal serupa, lalu diskusikan cara menangani konflik ke depannya.

Namun, perlu diingat, hal ini sebaiknya baru dilakukan saat emosi sudah stabil. Pastikan pula bahwa kesepakatan yang demikian sudah diterima oleh kedua belah pihak atas kesadaran masing-masing.

Itulah tiga cara untuk mengatasi pasangan yang melakukan silent treatment. Jika Anda kebingungan dalam menghadapi silent treatment atau kondisi mental sudah terpengaruh, cobalah melakukan konseling ke psikolog.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS