Bank Indonesia (BI) menghadirkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) demi mendukung transaksi digital. Terobosan itu pun memberikan dampak dalam hal digitalisasi sehingga dianggap pantas meraih penghargaan internasional.
Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI mengatakan kali ini penghargaan yang diraih oleh QRIS adalah penghargaan Indonesia Recognition of Excellence 2023 dari OpenGov Asia.
“Organisasi internasional OpenGov Asia menilai QRIS telah berdampak pada transformasi digital yang bermanfaat bagi masyarakat. Organisasi itu menilai QRIS dipandang sebagai powerful tool yang dapat mendukung digitalisasi dan integrasi regional,” kata Erwin Haryono dikutip dari website BI pada Senin (7/8/2023).
Indonesia Recognition of Excellence 2023 sendiri merupakan penghargaan yang mengapresiasi lembaga dan organisasi sektor publik atau swasta yang telah mencapai keunggulan dalam menggunakan Information and Communication Technology (ICT) untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Atas dasar penilaian tersebut, OpenGov Asia memberikan penghargaan bagi sejumlah lembaga di beberapa negara ASEAN, Australia dan Selandia Baru yang telah memberikan kontribusi.
BACA JUGA: Fungsi QRIS Akan Diperluas Mulai Dari Transfer, Tarik dan Setor Tunai
Terkait QRIS, produk digitalisasi ini hadir sebagai bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, diluncurkan BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019. Dalam perkembangannya, QRIS telah memiliki berbagai fitur yang makin memudahkan pengguna dan pedagang/merchant, antara lain QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM) (2020), QRIS Consumer Presented Mode (CPM) (2021), dan QRIS Antar-Negara (2022).
Menurutnya, sinergi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah, pelaku industri dan masyarakat, menjadi salah satu strategi utama dalam perluasan akseptasi QRIS.
BACA JUGA: Email Marketing: Rajanya Strategi Pemasaran Digital yang Paling Efektif
“Kemudahan dan ragam fitur QRIS dihadirkan untuk mendukung inklusi ekonomi dan keuangan digital serta konektivitas pembayaran antarnegara. Hal ini menguntungkan baik pengguna maupun pedagang, khususnya segmen UKM,” ucapnya.
Di satu sisi, ia juga mengungkap per Juni 2023 QRIS telah mengantongi 26,7 juta merchant, dengan 91,4% dari jumlah itu adalah UKM. Sejalan dengan perkembangan itu, jumlah transaksi QRIS sepanjang 2022 tercatat sebesar 1,03 miliar transaksi, atau tumbuh sebesar 86% (year on year).
“Bank Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan berbagai inovasi fitur QRIS seperti QRIS Tarik Tunai, Transfer dan Setor Tunai (TUNTAS) yang akan segera diluncurkan, serta perluasan kerja sama QRIS, termasuk kerja sama perluasan interkoneksi pembayaran QR Code dengan negara mitra,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk