Twitter atau yang sekarang dikenal dengan nama X saat ini memiliki nilai sekitar US$ 12.5 miliar, menurut analisis terbaru dari firma dana investasi kolektif Fidelity. Bagi yang mengikuti perkembangannya, harga tersebut sudah “didiskon” sebesar 71,5% dari harga asli saat miliarder Elon Musk membelinya pada Oktober 2002.
Musk, dengan dukungan sekelompok investor, membayar US$ 44 miliar atau kisaran Rp 681 triliun, jika mengacu kurs dolar ke rupiah pada hari ini, untuk mengakuisisi platform media sosial tersebut yang saat itu dikenal sebagai Twitter. Sekarang, menggunakan kurs pada tanggal yang sama, harga X berkisar di angka Rp 193 triliun.
Dilansir dari Mashable (3/1/2024), Fidelity adalah salah satu perusahaan yang memiliki saham di X. Valuasi X termasuk sebagian dari kerugian yang diderita Fidelity setelah keluarnya pengiklan, yang dimulai pada pertengahan November. Menurut laporan, 10,7% dari kerugian tersebut berasal dari bulan tersebut.
BACA JUGA: Elon Musk Rencana Buat Twitter Jadi Platform Berbayar Penuh
Pada malam 15 November, Musk tampak mendukung teori konspirasi antisemitisme (anti Yahudi) dan supremasi kulit putih di X. Hari berikutnya, Media Matters for America menerbitkan laporan yang menemukan iklan dari merek-merek besar ditayangkan di X bersamaan dengan konten pro-Nazi.
Dampaknya cepat terasa ketika perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Disney berhenti beriklan di platform media sosial tersebut. Dalam laporan dari The New York Times pada akhir tahun lalu, X mengalami perkiraan kerugian iklan sekitar US$ 75 juta selama beberapa minggu terakhir tahun 2023 sebagai akibat dari boikot pengiklan.
Tapi bukan cuma itu saja yang membuat harga X atau Twitter ini menurun drastis.
BACA JUGA: Rebranding, Twitter Tak Lagi Sekadar Media Sosial?
Musk mengakhiri November dengan memberi sindiran kepada para pengiklan tersebut dengan mengatakan beberapa umpatan selama wawancara di acara The New York Times’ DealBook Summit. Belum jelas seberapa besar ulah terakhir Musk mempengaruhi valuasi X saat ini yang ditaksir oleh Fidelity.
Musk juga mengolok-olok CEO Disney Bob Iger, pada Desember di X karena Disney terus beriklan di platform media sosial lain seperti Instagram.
Fidelity terus menurunkan nilai ekuitasnya di X selama setahun terakhir. Pada Mei 2023, sebagai contoh, mereka menilai perusahaan sekitar US$ 15 miliar. Kecuali Musk melakukan perubahan drastis, harga Twitter tidak akan berbalik dalam waktu dekat.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz