Fitness First (FF) dan Celebrity Fitness (CELFIT) memperkuat skala jaringan klub fitness mereka dengan bermerger di bawah entitas Evolution Wellness. Diferensiasi antara kedua klub ini dipercaya mampu memperkuat jaringan mereka di pasar Asia. Lalu apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masing-masing brand ini?
Besarnya potensi di pasar Asia yang belum tergarap dikatakan Marketing Manager Fitness First Indonesia Julia Nurdin di Jakarta, Selasa (01/08/2017) memperkuat keyakinan pengelola CELFIT, Navis dan pengelola FF, Oaktree untuk menguasai industri ini. Diferensiasi yang ditawarkan antara CELFIT dan FF diyakini berpotensi memperluas jaringan mereka.
“CELFIT dan FF pada dasarnya sama-sama menawarkan produk kebugaran. Diferensiasi yang kami bangun adalah tipe dari member itu sendiri, dan lokasi. Jadi, marketnya benar-benar berbeda,” kata Julia.
FF fokus menggarap pasar yang memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan performa, dan melakukan fitness dengan alasan kesehatan. Sementara CELFIT menurut Julia menggarap pasar yang berolahraga untuk kesenangan (fun environment).
Target pasar kedua klub kebugaran ini pun berbeda. Menurut Julia, FF membidik market usia 25-45 tahun dengan kondisi sosial ekonomi lebih tinggi dari CELFIT. Terkait dengan lokasi, FF fokus hadir di Business District Area, sedangkan CELFIT fokus di Residential Area.
“Sesuai dengan target pasar yang kami bidik, FF memilih untuk hadir di wilayah business district Jakarta, yaitu sepanjang HI-Senayan dengan total enam klub, sementara CELFIT tersebar di berbagai lokasi,” jelas Julia.
Kemasan dari masing-masing brand ini pun berbeda. CELFIT menurut Julia dikemas dengan branding group excercise yang kuat, sedangkan FF lebih bersifat personal dengan trainer.
Merger antara kedua brand ini beroperasi di empat negara dengan impact terbesar di wilayah Indonesia dan Malaysia. Menurut Julia, merger ini telah beroperasi di 46 klub di Indonesia, 35 klub di Malaysia, 28 klub di Thailand, dan 21 klub di Singapura.
CEO Celebrity Fitness Martin Darby mengungkapkan, kombinasi antara kedua brand ini dapat saling melengkapi dan berdampak pada peningkatan operasional di bawah Evolution Wellness.
“Merger ini dapat membantu dalam menangkap berbagai peluang yang belum tergarap di Asia. CELFIT dan FF melengkapi satu sama lain dalam identitas merek dan posisi pasar yang khas yang memungkinkan keduanya berkembang lebih besar di berbagai negara Asia,” terang Martin.
Bagaimana pendapat Anda? Akankah upaya ‘merger’ ini berhasil menuai kesuksesan?
Editor: Sigit Kurniawan
