Saat ini, masyarakat sangat mudah mengakses teknologi dan Internet. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang dari total populasi 262 juta telah terhubung jaringan Internet sepanjang tahun 2017.
Mayoritas dari mereka menghabiskan 4-7 jam waktunya dalam sehari untuk mengakses media jejaring sosial dan situs hiburan, salah satunya website streaming film ilegal.
Melihat kondisi tersebut, digibank yang merupakan produk perbankan digital dari Bank DBS Indonesia bekerjasama dengan M-Tix ingin mendorong gerakan menonton film di bioskop untuk mengurangi pembajakan dan streaming film melalui situs web ilegal. Sejalan dengan ini, sutradara terkemuka Joko Anwar mengungkapkan bahwa kenikmatan sebuah film benar-benar terpenuhi bilamana menonton di layar lebar.
“Belakangan, saya mengamati bahwa secara gamblang terdapat pertumbuhan minat menonton bioskop. Dengan kemudahan yang ditawarkan kepada masyarakat dalam membeli tiket, maka harapannya lebih banyak lagi penikmat film yang akan menonton di bioskop,” ujar Joko.
Kerja sama antara digibank dan M-Tix merupakan salah satu dukungan terhadap pelaku industri perfilman dan pemerintah dalam mengurangi pembajakan film di tanah air. “Dengan kemudahan yang kami hadirkan, masyarakat dapat membeli tiket nonton di bioskop dengan cepat. Selain itu, kami juga ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan pembayaran non-tunai, khususnya dalam melakukan transaksi keuangannya,” kata Neni Veronica, Senior Vice President digibank Partnership PT Bank DBS Indonesia.
Melalui layanan terbaru ini, pengguna dapat membeli tiket nonton film di bioskop melalui tiga cara mudah dan cepat tanpa harus antre.
“Layanan ini adalah salah satu dari layanan kami untuk memudahkan nasbah dalam membeli dan membayar dan membeli produk-produk digital, seperti top up pulsa, top up e-money & wallet, membayar tagihan-tagihan juga membeli voucher-voucher. digibank by DBS akan terus melengkapi berbagai macam produk digital dalam feature ini untuk memdahkan nasbah kami ke depannya,” tutup Neni.
Editor: Sigit Kurniawan