Digital Marketing, Learning atau Trial and Error?

marketeers article
Ilustrasi digital marketing. (FOTO: 123RF)

Seiring dengan perkembangan terknologi, dunia pemasaran digital atau digital marketing juga perlu untuk terus beradaptasi. Hal itu perlu dilakukan agar strategi digital yang dilakukan bisa memberikan implikasi yang optimal.

Hal itu ditekankan oleh Amelia Virginia, Marketing Manager AirAsia MOVE Indonesia dalam Marketeers Tech For Business 2024. Dalam seminar digital marketing yang digelar di CGV Grand Indonesia, Jakarta itu, ia membahas soal mitos bahwa digital marketing itu dilakukan secara trial and error.

“Faktanya, digital marketing is learning. Artinya, lewat digitalisasi, kita bisa melakukan strategi digital marketing dengan mempelajari karakter konsumen dengan lebih mendalam,” kata Amelia Virginia dalam Marketeers Tech For Business 2024 yang digelar pada Selasa (4/6/2024) tersebut.

BACA JUGA: Menyingkap Fakta dari 9 Mitos dalam Digital Marketing

Hal ini pun telah diterapkan sendiri oleh AirAsia MOVE Indonesia. Sebagai online travel agent (OTA), AirAsia MOVE Indonesia menyadari, ekosistem yang holistik juga perlu dibarengi dengan strategi digital marketing yang ampuh dalam menjangkau pasar dengan lebih luas sekaligus menjaga lolalitas konsumen.

Menurutnya, lewat platform digital yang dihadirkan oleh AirAsia MOVE Indonesia, perusahaan mampu melakukan pengelolaan database konsumen dengan mendalam.

digital marketing
Amelia Virginia, Marketing Manager AirAsia MOVE Indonesia. (FOTO: Marketeers)

Sehingga, aplikasi itu tak hanya menyajikan data demografis tapi juga data psikografis.

“Dengan begitu, kami bisa mengetahui behaviuor konsumen. Informasinya sangat lengkap mulai dari apakah konsumen itu merupakan konsumen yang melakukan transaksi dengan impulsif atau dengan well planed,” ujarnya.

Lewat informasi yang komprehensif itu, AirAsia MOVE Indonesia pun bisa menerapkan strategi pemasaran yang personalized. Artinya, beragam iklan, informasi dan promo yang dihadirkan bisa tersampaikan sesuai dengan karakter dari tiap-tiap konsumen.

BACA JUGA: Perluas Layanan, AirAsia MOVE luncurkan MOVETIX

Seluruh hal itu dilakukan lewat sistem customer relationship management (CRM) yang komprehensif. Terbukti, personalisasi ini mampu meningkatkan performa dari AirAsia MOVE Indonesia.

“Lewat database yang kami miliki, kami ingin mendorong agar konsumen bisa meningkatkan frekuensi untuk melakukan transaksi melalui platform kami. Dalam konteks frekuensi penggunaan aplikasi kami untuk membeli tiket pesawat, kami ingin mendorong agar konsumen bisa semakin sering melakukan pembelian tiket dan mendorong agar konsumen mencoba destinasi penerbangan yang semakin beragam,” kata dia.

Dari success story ini, para pemasar bisa semakin yakin bahwa digital marketing itu bukan dilakukan secara trial and error.

Melainkan, strateginya bisa disusun dengan mempelajari karakter konsumen secara lebih mendalam. Sehingga, strateginya bisa hadir sebagai taktik yang efisien dan berdampak.

Related

award
SPSAwArDS