Kelapa sawit merupakan komoditas yang sangat kompetitif secara global. Karenanya, penting bagi perusahaan yang bergerak di industri kelapa sawit untuk aware terhadap pentingnya keseimbangan supply dan demand. Namun, hal tersebut menjadi tantangan terlebih di tengah pandemi yang hingga saat ini masih berlangsung.
Bagaimana caranya bertahan? Astra Agro menjawab tantangan tersebut dengan memanfaatkan teknologi. Digitalisasi Astra Agro memungkinkan perusahaan untuk mengawasi bisnis secara jarak jauh.
Digitalisasi ini bukanlah sesuatu yang dikebut Astra Agro karena pandemi. Mereka telah memulainya sejak tahun 2017 namun manfaatnya semakin terasa saat ini. Pasalnya, operasional bisnis masih terus bisa diawasi dengan baik tanpa perlu melakukan perjalanan.
“Kami menggunakan operation center yang terhubung dengan seluruh site yang ada di Aceh hingga Sulawesi. Saat ini, kami memanfaatkan teknologi untuk proses produksi. Mulai dari panen, angkut, olah, hingga pengirimkan. Dan, kami ingin terus kembangkan sampai ke perawatan,” ujar CEO Astra Agro Santosa pada acara Industry Roundtable: Actualizing The Post Normal: Year 2021 & Beyond Agro Industry Perspective.
Santosa mengungkapkan perawatan dalam operasional perusahaan sangat perlu didigitalisasi karena melibatkan tenaga kerja yang banyak. Namun, masih banyak menggunakan metode konvensional. Dengan digitalisasi, perusahaan bisa melakukan tracking hingga standarisasi berdasarkan data.
Ia menambahkan bahwa Agro Astra masih terus mengembangkan machine learning agar ke depannya seluruh proses bisnis bisa menggunakan data analytic yang memungkinkan perusahaan mendapatkan data secara real time. Misalnya, dari sisi output, Agro Astra memasang sensor yang terhubung dengan pusat data sehingga perusahaan dapat melihat volume yang dihasilkan secara langsung.
Hal ini juga berlaku di weight bridge atau jembatan timbang, Agro Astra melakukan digitalisasi sehingga buah yang masuk ke pabrik bisa diawasi. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan predictive analytic seperti berapa tenaga kerja yang diperlukan dan berapa shift kerja yang dibutuhkan.
Agro Astra juga menerapkan on time performance seperti yang biasa digunakan pesawat untuk penjadwalan truk yang masuk ke pabrik. Data yang dikumpulkan pun detail dari jarak hingga berapa ton yang dibawa.
“Dengan begini, kami bisa melakukan prediksi yang berkaitan dengan proses bisnis berdasarkan data yang dikumpulkan. Kami bisa merespons data dari 42 site seluas 220 ribu hektar dari kantor pusat sehingga operasional bisnis bisa berjalan dengan efisien,” tutup Santosa.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz