Pandemi COVID-19 membuat seluruh sektor industri nyaris berpindah haluan ke ranah digital. Di sektor otomotif juga terjadi tren yang sama. Kalau biasanya launching produk dilakukan secara offline dengan mengundang para penggemar brand dan pegiat otomotif, kini semuanya harus dilakukan secara online. Bukan hanya launching produk, berbagai aktivitas terkait otomotif lainnya juga dilakukan secara online.
“Sejak tahun lalu, pergeseran ke ranah digital ini terlihat di sektor otomotif. Mulai dari peluncuran model baru, hingga berbagai informasi tentang modifikasi mobil,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO.
Kukuh berharap dengan adanya tren serba online ini dapat membawa sektor otomotif lebih berkembang, khususnya di ranah digital yang memliki audiens yang sangat luas.
“Ini momentum untuk semakin meningkatkan keberadaan brand otomotif di platform digital agar lebih banyak audiens yang terjangkau di tengah keterbatasan akses secara offline,” tambah Kukuh.
Masuk ke tren digital, berbagai platform digital menjadi saluran yang dapat diandalkan oleh sektor otomotif. Terutama untuk bisa bertahan dalam kondisi berat seperti pandemi saat ini. Hal tersebut terungkap pada temuan perusahaan konsultasi Inventure berjudul Automotive Industry Outlook 2021. Temuan ini menyoroti salah satu perkembangan lanskap otomotif di tahun ini. Sektor otomotif perlu mengembangkan diri ke ranah digital sebagai channel pemasaran.
Digitalisasi saat ini sangat penting untuk merespons kondisi ekonomi yang membatasi pergerakan semua orang. Kontak langsung dengan konsumen menjadi sedikit sulit untuk dilakukan, apalagi dengan adanya anjuran untuk mengurangi kontak langsung selama masa pandemi.
Pelaku bisnis pun harus mulai mencari cara yang tak biasa guna merangkul konsumen melalui kanal digital. Dengan melakukan promosi menggunakan saluran pemasaran digital, brand otomotif dapat tetap merangkul minat konsumen untuk melakukan purchasing.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
