Digitalisasi Indonesia Ada di Tangan Cisco

marketeers article

Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan prusahaan teknologi dunia Cisco. Kesepakatan kerjasama ini menyangkut penyelenggaraan program Country Digital Acceleration (CDA).

CDA besutan Cisco telah bekerja sama dengan pemerintahan berbagai negara, baik di tingkat nasional maupun di tingkat negara bagian. Cisco akan membantu mempercepat agenda digitalisasi suatu kawasan agar bisa lebih cepat dan lebih efektif memberikan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat. Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi bagian dari program CDA itu.

Program di Indonesia ini akan fokus pada lima area utama, yaitu pemerintahan digital, industri digital, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) digital, keamanan siber, dan inklusi digital.

Kesepakatan ini diumumkan pada pertemuan antara Presiden Indonesia Joko Widodo denganPresiden Cisco ASEAN Naveen Menon, dan Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu. Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN (World Economic Forum on ASEAN) di Hanoi, Vietnam.

Presiden Cisco ASEAN Naveen Menon mengatakan, selama bertahun-tahun, teknologi telah mengambil peran kunci dalam mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi di Indonesia untuk menjadikannya salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat.

“Visi Indonesia adalah menjadikan negara  ini sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi digital bisa ditingkatkan dengan memperbaiki efisiensi layanan publik, membangun kemampuan inovasi lokal, dan digitalisasi Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia,” papar dia.

Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu mengatakan dalam usaha Indonesia mewujudkan misi agenda digital nasionalnya, ada dua area utama yang akan menjadi penentu keberhasilan. Pertama, perlu memastikan kemampuan keamanan siber di seantero Indonesia sejalan dengan adopsi digital, sehingga mampu menghindari pelaku ancaman siber.

Kedua, kerja sama dengan pemerintah dalam koordinasi dan pelaksanaan kebijakan keamanan siber nasional. Indonesia juga membutuhkan banyak tenaga kerja yang mahir teknologi.

“Cisco Networking Academy telah melatih lebih dari 212.000 siswa di Indonesia, melalui kontribusi dalam bentuk alat, sumber daya, dan instruktur. Seluruh siswa ini merupakan partisipasi siswa Networking Academy terbesar kedua di ASEAN,” tutur dia.

Tom Lembong, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) menuturkan perekonomian Indonesia sedang bertransformasi menjadi ekonomi digital, seiring dengan tren yang terjadi, meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah, dan tenaga kerja muda yang mahir teknologi.

“Kami memperkirakan sekitar US$ 2 hingga US$ 3 miliar per tahun akan diinvestasikan ke sektor e-commerce. Pemerintah harus menyediakan platform yang andal dan merumuskan peraturan untuk memastikan bahwa ekonomi digital mematuhi standar keamanan dunia maya, serta memberikan kontribusi bagi kemakmuran masyarakat,” terangnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related