Kondisi pandemi sempat membuat bisnis Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum PERINDO) menurun. Meskipun begitu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola bisnis ikan dan pelabuhan ini tetap berupaya untuk meningkatkan bisnisnya. Tidak hanya untuk survive pascapandemi, tapi juga meningkatkan bisnis perikanan di Indonesia.
Fatah Setiawan Topobroto, Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia di acara Industry RoundTable Actualizing The Post Normal: Year 2021 & Beyond, Selasa (01/09/2020) menjelaskan kini pihaknya tengah menggenjot digitalisasi dalam sistem bisnis perikanan di PERINDO. Digitalisasi ini bahkan dilakukan hingga jaringan pelabuhan yang dikelola BUMN ini.
“Momen pandemi kami manfaatkan untuk mematangkan bagaimana memanfaatkan sistem digitalisasi dan otomasi pada industri perikanan. Targetnya tentu untuk memberikan nilai tambah,” katanya.
Proses digitalisasi yang dilakukan oleh PERINDO didesain daer sisitem di hulu hingga ke hilir. Dengan kata lain, PERINDO menggunakan teknologi digital mulai dari proses penangkapan ikan, storage, pengelolaan, penjualan, hingga konservasi. Ditambahkan oleh Fatah, langkah ini juga dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan dari sektor perikanan di Indonesia.
“Transformasi digital industri perikanan sendiri dilakukan dengan tiga strategi. Kami memulainya dengan pengelolaan big data dan one data. Kemudian dilanjutkan dengan penataan sistem perizinan berbasis web. Digitalisasi disempurnakan dengan peningkatan layanan usaha melalui e-commerce,” lanjut Fatah.
Langkah digitalisasi yang sudah dilakukan sejak tahun 2015 ini terus mengalami peningkatan yang kemudian menjadi motor penggerak penyempurnaan digitalisasi industri perikanan di Indonesia oleh PERINDO. Fatah memprediksi, pada tahun 2024, usaha pelabuhan jasa/sewa akan menjadi bisnis terbesar di PERINDO. Hal ini dibarengi dengan rencana menciptakan pelabuhan penangkapan ikan yang terintegrasi dengan sistem digital.
“Meskipun begitu, kami akan terus meningkatkan produksi perikanan nasional dalam bentuk produk bahan pangan baik mentah maupun ready to eat. Pada tahun 2024, PERINDO memprediksikan tiga besar pendapatan juga datang dari sektor budidaya ikan tawar dan laut, ekspor, dan pabrik pakan,” tutup Fatah.
Editor: Sigit Kurniawan