Digitalisasi Jadi Kunci untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
04 September 2024
marketeers article

Potensi ekonomi digital yang terus tumbuh diperkirakan bisa menyokong target pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% pada tahun 2024-2029. Hal itu juga diperkuat dengan optimisme Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto serta Gibran Rakabuming Raka yang bakal merealisasikan target itu selama dua hingga tiga tahun ke depan.

Mengenai target tersebut,  Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa Prabowo Subianto Dirgayuza Setiawan mengungkap salah satu strategi yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah pembangunan kecerdasan buatan (AI) data center.

BACA JUGA Rata-Rata Kerugian akibat Kebocoran Data di ASEAN Capai US$ 3,23 Juta

“Karena, dalam lima tahun ke depan kapasitas data center dunia akan naik jadi 95 GW dari saat ini 57 GW, dengan pasokan dari Energi Baru Terbarukan (EBT) selama 24/7, di mana saat ini sekitar 14 sen per Kwh,” kata Yuza dalam acara IndoTelko Forum di Jakarta pada beberapa waktu lalu.

Yuza menambahkan kehadiran AI Data Center juga akan berimplikasi ke sektor lainnya. Sebagai contoh, saat ini Meta telah menggunakan 13 GW dari 57 GW, mereka juga investasi ke geothermal.

“Hal ini tentu saja bisa jadi peluang power purchase agreement bagi perusahaan geothermal RI, terutama di Jawa dan Sumatera,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Partnership Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA) Sri Safitri pun mengamini hal tersebut.

BACA JUGA Industri Ritel Jadi Kunci Meningkatkan Konsumsi Domestik Dalam Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Safitri, teknologi dapat menjadi enabler untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

“Digitalisasi jadi kunci mendongkrak ekonomi 8%, agar Indonesia tidak terjebak jadi negara middle income trap, karena jika dalam 2030-2035 Indonesia tidak memanfaatkan potensi yang ada maka selamanya Indonesia akan jadi negara kelas menengah,” ucap Safitri.

Safitri membeberkan kecerdasan buatan atau AI dapat berperan penting sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi nasional di Indonesia. Kecanggihan yang ditawarkan AI mampu mendorong efisiensi, inovasi, dan daya saing di berbagai sektor.

Sementara itu, CEO PT DCI Indonesia Otto Toto Sugiri mengungkapkan pengembangan data center bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah persaingan dengan Malaysia.

“Semua pelaku industri global concern-nya listrik aman, harga murah, green energy dijamin lantaran 2060 harus carbon neutral,” ucapnya.

Toto menambahkan AI tanpa adanya data itu sama saja “bodong”. Sebab itu, perlu dipikirkan bagaimana negara mampu meng-generate data yang besar, mengingat penduduk Indonesia juga cukup besar.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS