Digitalisasi jadi Strategi Pertamina Jaga Pasokan Energi saat Tahun Baru

marketeers article
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati melakukan kunjungan ke Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) di Gedung Grha Pertamina. (FOTO: Pertamina)

Dalam rangka memastikan kesiapan energi jelang libur Tahun Baru 2024, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Grha Pertamina. Pada kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan kesiapan perusahaan dalam menyediakan energi.

Nicke Widyawati mengatakan, kesiapan itu mencakup stabilitas produksi blok hulu migas, keandalan kilang-kilang pengolahan, hingga proses distribusi energi terutama BBM dan LPG ke masyarakat di Indonesia.

“PIEDCC menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan baik. Termasuk, memonitor proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru,” kata Nicke Widyawati dikutip dari website Pertamina, Sabtu (30/12/2023).

BACA JUGA: Percepat Digitalisasi, Huawei Berkolaborasi dengan Telkomsel

Melalui PIEDCC, perusahaan juga mampu memonitor secara real time ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia dan bisa mengambil tindakan cepat memenuhi kebutuhan energi jika terjadi lonjakan konsumsi BBM dan LPG, atau keadaan darurat seperti bencana alam.

Menurutnya, digitalisasi pada PIEDCC merupakan proses yang berkelanjutan. Salah satu manfaatnya yakni penghematan anggaran negara terutama dalam mendukung program BBM Subsidi Tepat.

Melalui digitalisasi, perusahaan juga mampu mengidentifikasi kendaraan yang menggunakan nomor polisi palsu berdasarkan data Korlantas (Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia). Secara sistem, kendaraan yang tidak terdaftar tersebut otomatis tidak dapat membeli BBM subsidi.

“Dengan mengimplementasikan sistem ini, kita dapat memastikan kendaraan yang berhak menggunakan BBM subsidi, sesuai peruntukannya. Hasilnya, kita dapat menghasilkan efisiensi bagi Pertamina dan penghematan bagi anggaran negara,” kata dia.

Tutuka Ariadji mengatakan, lewat PIEDCC, Pertamina dapat memonitor kondisi real-time bisnis Pertamina di seluruh Indonesia. Mulai dari titik produksi hulu migas, proses pengapalan, pengolahan di kilang, serta distribusi melalui SPBU.

BACA JUGA: Pertamina Bentuk Satgas untuk Menjamin Pasokan Energi Selama Nataru

Selain itu, sistem mampu menunjukan stok BBM di SPBU, sehingga apabila ada stok SPBU yang minim atau kritis, Pertamina mampu melakukan upaya preventif pengiriman BBM dengan mengestimasi waktu suplai dari depo ke SPBU.

“Sistem ini akan sangat membantu efisiensi. Juga secara otomatis membantu Pemerintah dalam mengurangi loss karena lebih akurat dan lebih bisa dikontrol,” ujar Tutuka.

Selain itu, Tutuka mengungkapkan, pada kunjungan ini pihaknya memastikan kesiapan stok BBM dan LPG nasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih pada momen libur Tahun Baru 2024.

Dari sistem PIEDCC tercermin masa ketahanan (coverage days) untuk stok BBM dan LPG. “Secara nasional, coverage-nya lebih dari cukup. Yang perlu diperhatikan adalah daerah rawan atau daerah yang jauh, perlu menjadi perhatian,” kata Tutuka.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related